tag:blogger.com,1999:blog-22959261912765415082024-02-18T19:41:02.901-08:00PELUANG BISNIS ANDAPELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-90805616948303522272010-02-10T10:05:00.000-08:002010-02-12T19:20:03.936-08:00HOME<span style=";font-size:180%;color:red;" ><span style="font-weight: bold;">Pilihlah Bisnis Yang Cocok dengan Anda....!!!</span></span><br /><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">JADI MILLIONER... MAU??</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a target="_blank" href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/06/salam.html">Sambil Chating dapat DUIT..? MAU..???</a><br /><a target="_blank" href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/07/klik-iklan-dapat-duit.html">Klik IKLAN dapat DUIT... MAU??</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">TIPS KELOLA KEUANGAN ANDA</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/03/kendalikan-keinginan.html">Kendalikan Keinginan</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2006/09/5-tahap-perencanaan-keuangan-bagian-1.html">5 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (1)</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2006/09/5-tahap-perencanaan-keuangan-bagian-2.html">5 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (2)</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/08/5-tahap-perencanaan-keuangan-bagian-3.html">5 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (3)</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/09/5-tahap-perencanaan-keuangan-bagian-4.html">5 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (4)</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/09/5-tahap-perencanaan-keuangan-bagian-5.html">5 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (5)</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/06/sudahkah-anda-check-up-finansial.html">Sudahkan Anda Check-up Financial?</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/05/bedakan-kebutuhan-dan-keinginan.html">Bedakan Kebutuhan dan Keinginan</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2006/06/rencana-membuat-segalanya-semakin-baik.html">Rencana Membuat Segalanya Semakin Baik</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2006/05/apakah-tabunga-anda-membuat-anda.html">Apakah Tabungan Anda membuat Anda Semakin Kaya?</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">INTERNET MARKETING</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a target="_blank" href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=967543&pg=letter1">Berburu Dollar di Internet Yuk...!!</a><br /><a target="_blank" href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/06/salam.html">Sambil Chating dapat DUIT..? MAU..???</a><br /><a target="_blank" href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/07/klik-iklan-dapat-duit.html">Klik IKLAN dapat DUIT</a><br /><a target="_blank" href="http://www.shopping4fun-earnmoney.co.nr/">Gak Perlu Duit tuk Dapat Duit</a><br /><a target="_blank" href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/12/penghasilan-rp-600-rb-perhari.html">Rahasia Penghasilan Rp. 600.000 perHari</a><br /><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">WIRAUSAHA</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/06/bisnis-jus-buah.html">Bisnis Jus Buah</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/01/toko-kelontong.html">Toko Kelontong</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">WARALABA (FRANCHICE)</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/05/apa-itu-waralaba-franchice.html">Apa itu Waralaba (Franchice)?</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/09/9-pertanyaan-wajib-sebelum-membeli-hak.html">9 Pertanyaan Wajib Sebelum Membeli Hak Waralaba</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">SAHAM</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/04/kiat-bermain-saham-bagi-pemula.html">Kiat Bermain Saham Bagi Pemula</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/01/mari-berburu-saham-halal.html">Mari Berburu Saham Halal</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/08/mendulang-emans-di-bursa-berjangka.html">Mendulang Emas di Bursa Berjangka</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">OBLIGASI</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/02/memahami-risiko-obligasi-korporasi.html">Memahami Risiko Obligasi Korporasi</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/01/berpacu-dengan-obligasi.html">Berpacu Dengan Obligasi</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">REKSA DANA</span></span><br /><span style=";font-size:130%;color:red;" ><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/05/mengombinasikan-risiko.html">Mengombinasikan Risiko</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">STRATEGI INVESTASI</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2007/07/memahami-pengukuran-return.html">Memahami Pengukuran Return</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/05/investasi-yang-mencoba-mengerti-anda.html">Investasi yang Mencoba Mengerti Anda</a><br /></span><br /><br /><span style=";font-size:180%;color:blue;" ><span style="font-weight: bold;">POLA PIKIR PENGUSAHA</span></span><span style=";font-size:130%;color:red;" ><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/03/membangun-wealthy-mindset.html">Membangun Wealthy Mindset</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2006/08/kesalahan-kesalahan-yang-menghalangi.html">Kesalahan-Kesalahan Yang Menghalangi Jalan Menuju Kekayaan</a><br /><a href="http://pilihbisnisanda.blogspot.com/2008/05/berhemat-atau-meningkatkan-penghasilan.html">Berhemat atau Meningkatkan Penghasilan?</a><br /></span>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-90790456690789171812008-12-20T18:44:00.000-08:002009-01-09T18:45:36.483-08:00Penghasilan Rp. 600 rb perHari<center><font size="6" color="red">Penghasilan Rp.600.000 perHari... MAU...???<br /></font></center><br /><font color="green"><br />Pusing dengan Kondisi Keuangan Anda?<br />Pusing mencari lowongan kerjaan<br />Tidak puas dengan pekerjaan Anda?<br />Mau kerja dari rumah?<br /><br /><center><span style="background:#FFFF00"><font size="4" color="red">"SELAMAT ANDA TELAH BERHASIL MENEMUKAN JAWABAN atas PERMASALAHAN ANDA DISINI!!"</font></span></center><br /><br />Anda Bisa Menghasilkan Uang Dengan Mudah Dan Melimpah<br />Dari Berbagai Bisnis Sederhana Di Internet! Tidak perduli latar belakang, usia, ras Anda, yang penting anda bisa baca dan mau belajar <br /><br />Saya akan ajarkan kepada Anda berbagai ide sederhana untuk bekerja dari rumah dan mendapatkan uang dengan lebih mudah dan lebih banyak daripada bekerja di kantor dengan cara-cara yang halal, legal, elegan dan terhormat. Bukan bisnis MLM, bukan investasi ribawi, bukan money game, bukan judi, tanpa cari member, tanpa cari downline, apalagi menjadi downline orang lain. Ini BISNIS SPEKTAKULER</font><br /><br /><center><span style="background:#FFFF00"><font size="6" color="red">MODEL BISNIS yang ANDA sendiri tidak SANGGUP tuk Berkata "TIDAK"</font></span></center><br /><center><span style="background:#FFFF00"><font size="6" color="red">Klik <a target="_blank" href="http://www.duitpanas.co.nr">BILLIONAIRES</a></font></span></center><br />atau<br /><br /><script src="http://uangpanas.com/script/popundermember.php?id=fbgn79" language="javascript"></script><a target="_blank" href="http://uangpanas.com/?id=fbgn79"><img src="http://img502.imageshack.us/img502/3203/logo468x60rw0.jpg" alt="info lowongan kerja terbaru - kerja di rumah" width="468" height="60" border="0" /></a><br /><br /><font color="green"><br />Dari 4 Besar Bisnis Online di Indonesia dan ternyata uangpanas.com Juaranya<br /><br />Berikut ke 4 bisnis tersebut:<br />1. <a target="_blank" href="http://www.duitpanas.co.nr">Uang Panas</a><br />2. <a target="_blank" href="http://www.asianbrain.com/index.php?aff_code=96754">Asian Brain</a><br />3. <a target="_blank" href="http://bikinduit.com/?ref=jadimillioner">Bikin Duit</a><br />4. Formula Bisnis<br /><br />Terlihat perbadingan 4 binis online di Indonesia, bahwa uangpanas.com paling di mendominasi selama 3 Bulan belakangan ini sebagian bisnis online yang paling di rekomendasikan oleh orang banyak terlihat dari garis yang berwarna biru yang pasti akan terus bertambah tinggi seiring banyaknya orang yang sudah percaya dan berhasil di bisnis ini, data ini saya kutip dari website : www.alexa.com salah satu website yang menyediakan informasi tentang mobilitas dari setiap website di dunia, anda bisa mencobanya sendiri bila ingin langsung mengetahui buktinya.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgAGzZmSTyRDYooTuAhEsFgv1rm06KyLqpTDtv3L6sw9tOh5LZCywz3mTfDYA1JDo3kcbgOgpXpAKpFGHQnV-EIJ9fE3I4BmKk3FNabt5nthzHTwZALj34Ec1aQkFHz-w-okj4BSXU_UM/s1600-h/1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgAGzZmSTyRDYooTuAhEsFgv1rm06KyLqpTDtv3L6sw9tOh5LZCywz3mTfDYA1JDo3kcbgOgpXpAKpFGHQnV-EIJ9fE3I4BmKk3FNabt5nthzHTwZALj34Ec1aQkFHz-w-okj4BSXU_UM/s400/1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259493070784129810" /></a><br /><br /><br />Model ke 4 Bisnis diatas sangatlah populer, tinggal anda pilih yang paling anda sukai atau kalau mau tahu saran saya... Anda boleh mulai dari yang ke-1 yaitu uang panas.<br />Saya menyediakan informasi dan link nomor 1-3 diatas, karena saya sendiri ikut bergabung dan belajar di dalamya. Dan hasilnya memang LUAR BIASA. Suatu Teknik Online yang benar benar Luar biasa dimana Saya sendiri belum pernah melihat teknik seperti diajarkan di dalamya. Materinya sangat sederhana namun mempunyai POWER yang sangat besar untuk kemajuan saya dalam berbisnis online.<br /><br />Di Zaman sekarang yang serba sulit ini, Apa sih bisa dilakukan tanpa membutuh kan modal yang besar?? atau malah modal NOL Besar??<br /><br />Jawabannya : Tidak Banyak tetapi ada jika Anda mengetahuinya...<br /><br />nih... saya beritahu model bisnis dengan MODAL KECIL tapi mempunyai potensi penghasilan yang mancapai 15 juta/ bulan <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Klik..........</span><br /><center><br /><script src="http://uangpanas.com/script/popundermember.php?id=fbgn79" language="javascript"></script><a target="_blank" href="http://uangpanas.com/?id=fbgn79"><img src="http://img502.imageshack.us/img502/3203/logo468x60rw0.jpg" alt="info lowongan kerja terbaru - kerja di rumah" width="468" height="60" border="0" /></a><br /></center><br /></font>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-69750033993271576652008-09-02T21:27:00.000-07:002008-10-20T21:33:11.474-07:009 PERTANYAAN WAJIB SEBELUM MEMBELI HAK WARALABAS. Muharam<br />SMfr@nchise, June 2003<br /><br />John Naisbit dalam bukunya yang berjudul Megatrends, menyatakan bahwa waralaba merupakan konsep pemasaran yang paling berhasil selama sejarah umat manusia. Di Amerika Serikat setiap delapan menit sekali dibuka satu outlet waralaba. Hampir 40% dari usaha retail dijalankan dengan konsep waralaba. Di negara yang lebih muda perkembangan waralabanya, misalnya Malaysia, konsep waralaba hanya menguasasi 5% dari total industri retail.<br /><br />Di Indonesia sendiri saat ini waralaba sudah mulai menunjukkan trend peningkatan dan kerap menjadi topik perbincangan bisnis baik di media maupun dalam praktek keseharian. Akibatnya semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli hak waralaba. Namun sayangnya data yang ada menunjukkan bahwa peluang sukses waralaba di Indonesia hanya mencapai sekitar 60% saja. Bandingkan dengan di Amerika Serikat yang dapat mencapai diatas 90%.<br /><br />Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada calon pembeli hak waralaba (calon franchisee), berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali apakah waralaba cocok untuk dirinya atau tidak. Terdapat 10 pertanyaan yang harus dievaluasi, yaitu:<br /><br />1. Apakah kita bersedia mengambil resiko menjadi seorang wirausaha?<br /><br />Bagi yang terbiasa menjadi karyawan, kemudian banting stir menjadi pemilik; tentunya pola kerja, sikap dan resiko yang akan dipikulnya berubah 180 derajat. Jam kerja bukan lagi 40-60 jam seminggu namun akan bertambah menjadi 60-70 jam per minggu bahkan lebih. Sudah siapkah kita menghadapi semua ini?<br /><br />2. Apakah kita akan menyukai cara berbisnis dengan format waralaba?<br /><br />Banyak franchisee gagal dalam berusaha karena pada saat membeli hak waralaba, ia hanya membayangkan untuk menjadi kaya dan mendapatkan banyak uang. Namun setelah bisnisnya berjalan, ia merasa tertekan dan tidak menyukainya. Akhirnya usaha tersebut gagal.<br /><br />Paradigma yang menyatakan bahwa memiliki bisnis sendiri berarti kita memiliki kebebasan dalam berkreasi dan mengaktualisasikan diri, harus dibuang jauh-jauh. Jika ingin membeli hak waralaba, kita, walaupun pemilik, harus suka untuk diatur oleh franchisor. Jika kita tipe orang yang tidak suka diatur orang lain, maka waralaba bukanlah bisnis yang tepat.<br /><br />3. Apakah kita memiliki pengalaman sukses dalam membina hubungan dan berinteraksi dengan orang-orang?<br /><br />Usaha waralaba banyak terkait dengan hubungan orang ke orang. Hubungan dengan karyawan, pemilik dana, franchisor, suplier maupun pelanggan. Apakah kita memiliki pengalaman sukses dalam membina hubungan dengan orang banyak? Jika ya, maka usaha waralaba mungkin cocok untuk kita.<br /><br />4. Apakah kita memiliki modal yang cukup untuk membeli hak waralaba?<br /><br />Banyak usaha waralaba gagal karena kekurangan modal kerja di tengah jalan. Jadi untuk meningkatkan peluang sukses, lebih baik jika kita memiliki modal lebih banyak dari yang disyaratkan oleh franchisor. Untuk itu paling tidak kita musti memperhitungkan modal kerja untuk 6 bulan sampai satu tahun ke depan.<br /><br />5. Apakah kita telah mempelajari semua dokumen yang berkaitan dengan aspek hukum dari franchisor?<br /><br />Umumnya sebelum kita memutuskan untuk membeli hak waralaba, Franchisor akan memberikan dokumen penawaran yang dinamakan Franchise Offering Circular. Dalam PP No 16 Tahun 1997 dijelaskan di pasal 3 ayat 1, bahwa di dokumen ini harus tercantum paling sedikit hal mengenai:<br /><br />a. Pemberi Waralaba, berikut keterangan mengenai kegiatan usahanya;<br /><br />b. Hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang menjadi objek Waralaba;<br /><br />c. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi Penerima Waralaba;<br /><br />d. Bantuan atau fasilitas yang ditawarkan Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba;<br /><br />e. Hak dan kewajiban Pemberi dan Penerima Waralaba;<br /><br />f. Pengakhiran, pembatalan, dan perpanjangan perjanjian Waralaba serta hal-hal lain yang perlu diketahui Penerima Waralaba dalam rangka pelaksanaan perjanjian Waralaba.<br /><br />Selain itu dalam PP yang sama Pasal 3 ayat 2, dicantumkan pula bahwa Pemberi Waralaba (Franchisor) wajib memberikan waktu yang cukup kepada Penerima Waralaba (Franchisee) untuk meneliti hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Di Amerika Serikat, tenggang waktu ini lamanya minimum 10 hari kerja.<br /><br />6. Apakah Franchisor yang kita minati merupakan perusahaan yang solid, liquid dan sukses?<br /><br />Franchisor wajib memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada calon pembeli hak wralabanya. Laporan ini paling tidak membrikan informasi keuangan untuk periode 3 tahun. Selain sisi keuangan, kita juga mesti menilai apakah merek yang akan kita beli cukup dikenal dan memiliki image positif di pasar?<br /><br />7. Apakah Franchisee yang ada sekarang secara umum gembira dan sukses atas usaha mereka?<br /><br />Tanyakan pada franchise yang ada saat ini apakah mereka gembira dan puas atas putusan mereka membeli hak waralaba tersebut? Apakah investasi tersebut menguntungkan mereka? Jika jawaban kedua pertanyaan tersebut Ya, mungkin brand waralaba tersebut layak untuk dibeli.<br /><br />8. Apakah anda menyukai staff franchisor yang mensupport anda?<br /><br />Salah satu kunci sukses dari waralaba adalah adanya support dan bantuan yang terus menerus dari franchisor melalui staff franchise support mereka. Untuk menciptakan sinergi, maka kita harus cocok dengan staff tersebut. Jika tidak coba diskusikan dengan franchisor apakah dapat dicarikan alternatif staff penganti?<br /><br />9. Apakah kita mendapat dukungan dari keluarga?<br /><br />Menjadi franchisee bukanlah pekerjaan paruh waktu, namun peklerjaan full time yang menyita waktu pribadi dan waktu keluarga. Apakah keluarga kita mendukung dalam hal ini?<br /><br />Jika jawaban atas 9 pertanyaan tersebut positif, maka jangan sia-siakan peluang yang disediakan oleh waralaba. Selamat menjadi kapitalis baru!<br /><br />Good luck<br /><br />Sumber http://www.franchise-indonesia.com/?c=fullnews&id=87PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-14351194964454676882008-08-17T02:06:00.000-07:002008-10-20T21:12:43.198-07:00Mendulang Emas di Bursa BerjangkaEmas merupakan jenis komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini.<br /><br />Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat sosial individu di lingkungan sekitar.<br />Walau pengetahuan mereka terbatas hanya bentuk investasi emas dasar (dalam bentuk perhiasaan) akan tetapi mereka sudah bisa melihat bahwa emas merupakan sarana investasi yang baik buat mereka dalam jangka panjang.<br /><br />Umumnya, mereka yang menginvestasikan dananya dalam bentuk emas, pasti menginginkan keuntungan, yaitu dengan mendapatkan selisih dari harga beli dan jual. Misalkan, Anda membelinya di harga Rp 90,000/gramnya, Anda akan menjualnya bila harganya naik menjadi Rp 9,200/ gram. Ini yang umum dilakukan.<br /><br />Dengan bantuan teknologi emas bisa diperjualbelikan sebagai komoditas di perdagangan berjangka (future trading/margin trading). Artinya Anda tidak memegang fisik dari emas yang Anda beli, tetapi hanya memilki bukti administrasi atas kepemilikannya. Hebatnya lagi dengan berinvestasi dalam bursa berjangka, Anda tak harus menyiapkan dana besar atau modal besar.<br /><br />Transaksi di BBJ<br /><br />Berinvestasi emas di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) terkesan agak “lainâ€�, karena Anda bisa menjual terlebih dahulu saat harga mahal dan membelinya saat harga murah (sell high, buy low).<br /><br />Transaksi di Bursa Berjangka merupakan transaksi perdagangan, yakni mengurangi risiko dan sekaligus mencari keuntungan dari selisih jual-beli sebagai akibat perubahan harga komoditas yang diperdagangkan, dalam hal ini adalah emas.<br /><br />Secara singkat, kontrak dagang berjangka adalah suatu kontrak untuk membeli (long) atau menjual (short) suatu aset dasar yang penyerahannya dilakukan pada masa yang akan datang sesuai harga yang terjadi di bursa saat kontrak jatuh tempo.<br /><br />Pada posisi jual (short), seorang pelaku akan mengambil posisi jual terhadap komoditas untuk melindungi risiko penurunan harga pada masa mendatang. konkretnya, seorang pelaku memperkirakan bahwa harga komoditas akan menurun, sehingga dia menjualnya saat ini dengan harga yang lebih mahal dan nantinya bisa membeli kembali ketika harga komoditas sudah lebih murah.<br /><br />Sementara itu, posisi beli (long), seorang pelaku memasang posisi beli pada suatu komoditas. Pertimbangannya, harga komoditas tersebut pada masa mendatang diperkirakan akan naik. Jadi, beli pada saat murah dan nanti bisa menjualnya kembali pada harga yang lebih mahal.<br />Untuk turut “bermainâ€� emas di bursa berjangka, Anda cukup membayar margin di muka (initial margin) sebesar Rp 4 juta per lot (ukuran kontrak adalah lot, di mana 1 lot sama dengan 1.000 gram emas), dengan membuka rekening di salah satu pialang.<br /><br />Selanjutnya, nilai per kontrak (lot) akan berfluktuasi seiring dengan naik-turunnya harga emas di bursa. Anda bisa saja menutup posisi Anda walau belum jatuh tempo, caranya dengan mengambil posisi sebaliknya dari posisi awal Anda pada kontrak yang sama.<br /><br />Simulasi Transaksi Emas di BBJ<br /><br />Misalkan harga emas pada kontrak berjangka emas (KBE) yang akan jatuh tempo akhir bulan ini berada pada level Rp 100.000 per gram. Ekspektasi Anda, bahwa harga emas dalam beberapa hari ke depan akan mengalami penurunan. Untuk mendapatkan keuntungan dari ekspektasi penurunan harga emas, Anda harus mengambil posisi jual (short) pada kontrak tersebut.<br /><br />Anda membeli 1 lot KBE yana gkan jatuh tempo di akhir bulan ini, dengan initial margin yang harus disetor sebebsar Rp 4 juta. Andaikan pada hari yang sama, pada saat perdagangan ditutup, harga emas turun ke level Rp 99.000 per gram, pada posisi ini Anda sudah untung sebesar Rp 1 juta (1 lot x (Rp 100 juta – Rp 99 juta)). Dengan memasang posisi jual, Anda telah menjual seharga Rp 100 juta per lot dan sekarang Anda membelinya dengan harga Rp 99 juta.<br /><br />Kalau keesokan harinya ternyata harga meas terus turun dan ditutup diharga Rp 98.000 per gram, Anda akan untung lagi sebesar Rp 1 juta (1 lot x (Rp 99 juta – Rp 98 juta)). Untuk merealisasi keuntungan, Anda bisa keluar dari “permainanâ€� sebelum kontrak jatuh tempo dengan mengambil posisi beli (long).<br /><br />Total keuntungan Anda adalah sebebsar Rp 2 juta, di luar biaya transaksi. Keuntungan Anda akan berlipat-lipat dengan semakin banyak jumlah lot yang Anda beli. Sangat menggiurkan bukan? Dengan bermodal Rp 4 juta Anda sudah bisa berdagang emas sebanyak 1 kg, padahal Anda sendiri tidak memiliki emasnya.<br /><br />Tap apa yang terjadi bila perkiraan Anda meleset, harga emas bukannya turun malah naik, misalkna menjadi Rp 101 per gram. Nilai per lot menjadi Rp 101 juta (Rp 101.000 x 1.000 gram). Anda akan tertimpa kerugian sebesar Rp 1 juta (1 lot x (Rp 100 juta – Rp 101 juta)), sehingga saldo Anda akan berkurang Rp 1 juta menjadai Rp 2 juta. untuk terus “bermainâ€� Anda harus menyetor dana tambahn sebebsar Rp 2 juta sehingga rekenign Anda menjadi sama dengan posisi awal sebesar Rp 4 juta.<br /><br />Karena dalam “permainanâ€� ini, jika, saldo Anda lebi kecil dari Rp 2,5 juta per lot (maintenance margin) Anda harus menyetor dana tambahan sehingga saldo rekening kembali pada posisi awal, yaitu sebesar Rp 4 juta per lot. Kalau Anda tidak menambahkannya, maka Anda harus keluar dari “permainanâ€�.<br /><br />Faktor-faktor<br /><br />Sebelum Anda “bermainâ€� di BBJ tentunya Anda mempertimbangkan beberapa hal, misalkan terkait dengan masalah fundamental komoditi yang Anda ingin “mainkanâ€�. Aspek fundamental terkait dengan stock komoditi tersebut, apakah permintaannya semakin bertambah atau malah berkurang? Dari sisi demand juga perlu dipertimbangkan.<br /><br />Dan kedua adalah berkaitan dengan aspek teknikal. Dalam hal ini, alat utamanya adalah menggunakan grafik perkembangan harga suatu komoditas dalam kurun waktu tertentu. Ada dua factor yang perlu dipertimbangkan, yakni analisa garis support dan resistance. Yang dimaksud dengan garis support adalah garis yang menghubungkan titik-titik terendah dari harga suatu komoditas, sedangkan garis resistance merupakan garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari harga.<br /><br />Berdasarkan pengalaman empiris, seorang pelaku di bursa berjangka dapat mengambil posisi beli jika harga yang terjadi berada diatas garis support dan sebaliknya mengambil posisi jual. Kenapa begitu? Sebab, biasanya, harga akan bernajak naik. Sedangkan, kalau harga sudah berada di bawah garis support, sebaiknya lakukan penjualan.<br /><br />Jika menggunakan garis resistance, yang perlu diperhatikan adalah apakah harga sudah berada berada di bawah garis tersebut. jika ya, biasanya, harga komoditas akan menurun, sehingga perlu dipertimbngkan untuk mengambil posisi jual.<br /><br />Strategi yang Perlu Dilakukan<br /><br />Secara umum sebelum Anda “bermainâ€� di bursa berjangka ada beberapa stratetgi investasi yang sebaiknya dilakukan agar dapat meraih keutungan atau terhindar dari kerugian yang besar.<br /><br />Yang pertama adalah batasi jumlah transaksi investasi Anda. Dalam praktik, transaksi BBJ harus melalui pialang dana investor wajib menyerahkan sejumlah dana yang disebut sebagai deposit margin yang besranya minimum Rp 10 juta. Tentu saja, setoran yang lebih besar diperkenankan.<br /><br />Tapi, kalau Anda belum memahami dan merasakan bagaimana bermain di bursa berjangka, jangan tempatkan semua uang Anda disana. Dan ini juga sangat seuai dengan kaidah investasi yang mengatakan “jangan menempatkan semua telur dalam satu keranjangâ€�. Karena itu, kami menganjurkan agar Anda hanya menempatkan sebagian kecil saja sebagai awal. Dan bila Anda semakin mahir, maka tentunya bisa saja Anda menambah kapan saja.<br /><br />Kedua, bila ternyata pasar sedang stagnan atau tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan, ada baiknya Anda mengambil sikap wait and see. Tapi kalau harga bergerak cukup fluktuatif, segera ambil posisi, termasuk keluar dari “permainanâ€� bila ternyata pergerakan harga berbeda dari apa yang diperkirakan. Seorang pialang umumnya memberikan nasihat untuk melakukan cut loss bila floating loss (kerugian yang belum direalisasi) sudah mencapai sekitar 5% dari jumlah dana. Artinya, kalau Anda menanamkan uang sebesar Rp 10 juta dan harga komositas berubah dan Anda harus menanggung rugi sebesar Rp 500,000, keluar saja dari transaksi tersebut.<br /><br />Sebaliknya, kalau harga bergerak seiring dengan perkiraan Anda dan Anda sudah mendapatkan floating profit, jangan serakah. Eksekusi dapat dilakukan pada saat harga sudah mendekati “optimumâ€� misalnya pada saat harga sudah bergerak naik sekitar 10%.<br /><br />Ketiga, masukkan aspek psikologis dan capital management dalam mengambil keputusan. Aspek psikologis, terkiat dengan rasa keraguan Anda dalam posisi transaksi yang Anda ambil. Bila dirasa kurang yakin maka keluarlah dari “permainanâ€�.<br /><br />Tapi tentunya saja jangan hanya keluar saja tanpa ada alasan yang cukup jelas. Selain itu, bila Anda baru saja mendapatkan keuntungan yang besar, jangan terburu-buru untuk menambahkan jumlah investasi Anda, karena hal ini bisa malah menjadi boomerang kepada Anda. bila Anda sedang dalam kebingungan, ada baiknya bila Anda meminta nasehat dari pensehat investasi.<br /><br />Terkait dengan aspek capital, jangan memaksakan diri Anda. dalam bermain di BBJ Anda perlu mengetahui berapa besar risiko yang bisa ditanggung bila ternyata posisi yang diambil salah. Jangan memaksakan diri untuk menahan floating loss yang terlalu besar karena hal ini akan menyulitkan Anda untuk melakukan recovery.<br /><br />Demikianlah beberapa hal berkaitan dengan investasi emas di Bursa Berjangka. Yang paling esensial dari berinvestasi adalah jangan pernah berinvestasi kalau Anda tidak paham karakteristik investasi tersebut. Bila Anda tertarik, maka ada baiknya bila Anda mencari perusahaan pialang yang kredibel dan mampu memberikan nasehat yang objektif kepada Anda. Selamat mencoba.<br /><br />Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-47463679896591416032008-07-10T18:22:00.000-07:002009-01-01T22:07:19.326-08:00Klik IKLAN dapat DUIT (PTC)<font color="green">Hellow temen semuanya… gimana kabar kamu hari ini? So, pasti baik baik saja kan?<br />Baiklah.. kali ini gue mau cerita bisnis spektakuler yang lain (another business opportunity) yaitu:<br /><br />(PAID to Click) PTC adalah sebuah program bisnis di internet yang membayar setiap membernya untuk melakukan klik pada halaman tertentu dengan menunggu selama beberapa detik untuk melihat iklan. Ya, Hanya melakukan klik saja! <br /><br />Singkatnya; semua iklan yang tampil di site anda boleh di KLIK sendiri dan biarkan terbuka selama 30 detik, setelah 30 detik berlalu maka duit masuk ke Account Anda di Bank BCA atau MANDIRI Anda atau dibayar melalui paypal.<br /> <br />SYARAT :<br />1. RAJIN KE SITE INI (log in)<br />2. KLIK IKLAN YANG DITAMPILKAN<br />3. AJAK TEMAN BERGABUNG Refferal)<br />4. JANGAN LANGGAR TOS<br />5. TIDAK BOLEH MENDAFTAR LEBIH DARI 1<br />6. TIDAK BOLEH MEMALSUKAN DATA<br /><br /><span style="font-weight:bold;">BERAPA ANDA DI BAYAR?</span><br />Nilai Klik: Rp. 100,- (Premium Member: Rp. 150,-)<br />Refferal Klik: Rp. 50,- (Premium Member: Rp. 100,-)<br />Min Payout: Rp. 50.000,-<br />Cara Pembayaran: lewat Bank BCA dan Mandiri ( Bank lain dikenakan biaya tambahan)<br />Keterangan: Situs PTC terbesar di Indonesia saat ini<br /><br /><br />OK, Mari saya perlihatkan contoh perhitungan POTENSIAL PENGHASILAN ANDA di PTC KlikRupiah, misalnya, tuk FREE MEMBER ( Rp. 100 / klik )<br />Iklan yg ada di web replika Anda ada 7 - 10 iklan yg bisa Anda klik setiap harinya... dan Anda mendapat kan temen yg lansung bergabung melalui web replika Anda ada 20 orang<br />Maka penghasilan Anda adalah<br /><br />1) 10 klik x 10 iklan/hari x Rp. 100/ klik iklan = Rp1.000/hari atau Rp. 30.000 / Bulan<br />2) 20 orang x 10 klik/ orang x 10 iklan /hari x Rp. 50/klik iklan = Rp100.000/hari atau Rp. 3.000.000/ bulan<br /><br /> ------------------------------------------------------------------------- <br /> TOTAL = Rp. 3.030.000/bulan<br /><br /><br />Atau kalau Anda bisa dapat 100 temen maka penghasilan Anda adalah;<br /><br />1) 10 klik x 10 iklan/hari x Rp. 100/ klik iklan = Rp 1.000 /hari atau Rp.30.000 / Bulan<br />2) 100 orang x 10 klik/ orang x 10 iklan /hari x Rp. 50/ klik iklan = Rp.500.000/hari atau Rp. 15.000.000 /bulan<br /> ---------------------------------------------------------------------- <br /> TOTAL = Rp. 15.030.000 / bulan<br /><br /><br />Bagaimana? DAFTAR nya GRATIS tapi PENGHASILANNYA<br /><br />Rp. 15 JUTA / bulan Bok....<br /><br />Tugas Anda hanya promosi dan klik iklan sendiri........ MUANTAP GAK...????<br />Click ...... See ...... Earn Money --- Binggooo...<br /><br />OK BURUAN daftar ya... Klik Join <a target="_blank" href=" http://klikrupiah.com/register.php?r=fbgn79">KLIK IKLAN DAPAT DUIT</a><br />INI BUKAN TIPUAN tapi beneran<br /><br />Gak ada Ruginya kalau Anda ikut Gabung toh... DAFTAR nya GRATIS.... BENER GAK...???<br />Coba aja ok....<br /><br />Bagaimana?????<br /><br />Ya...!!! saudara fbgn saya mau <a target="_blank" href=" http://klikrupiah.com/register.php?r=fbgn79">JOIN</a><br /><br />Catatan. Refferal adalah: orang yg bergabung lewat web replika kamu<br /><br />Ok.. Mari BERGABUNGLAH…... Klik<br /><center><br /><a href="http://klikrupiah.com/register.php?r=fbgn79"><br /><img src="http://klikrupiah.com/images/klik5.gif"></a><br /></center><br />Ayo… Kamu Ada alasan apa lagi sih… Hmm… Jangan Takut Anda Pasti dibayar.. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Bagaimana Cara Promosi?</span><br />1. Di dalam site ini masing masing member mendapatkan replica website yang disertai dgn ID pribadi anda.<br />2. Bergabunglah di website Social Network yang lain, cth. Friendster, multiply, tagged, Indonesia cupid dll. Dan promosikanlah kepada semua teman Anda dalam Web Social tersebut.<br />3. Jangan Menyerah Lakukan terus menerus<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Apa itu Referal ?</span><br />Jawab: Referal itu adalah orang yang daftar di bawah Anda<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Bagaimana site ini membayar Anda ?</span><br />Jawab: Anda dibayar melalui Bank BCA atau Bank MANDIRI atau melalui sistem paypal<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Berapa banyak member di indonesia ?</span><br />Jawab: masih ratusan<br /><br />Dari mana perusahaan ini membayar kita ?<br />Jawab: Dari iklan iklan yang nongol di sitenya, LOGIKANYA<br />Perusahaan XY pasang iklan di situs PTC ---> Perusahaan XY bayar iklan ke Owner PTC --> pemasukan buat PTC --> berbagi keuntungan dengan para membernya.<br />Sanagt Logos kan!!<br /><br />Ok.. Mari BERGABUNGLAH…<br />Bagaimana Cara Bergabung???<br />klik<br /><a target="_blank" href="http://klikrupiah.com/register.php?r=fbgn79">Klik IKLAN dapat DUIT</a> <br /><br /><a href="http://klikrupiah.com/register.php?r=fbgn79"><br /><img src="http://klikrupiah.com/images/klik5.gif"></a><br /><br />Ini Baru satu PTC dari Indonesia, Saran saya Anda Mendaftar di berbagai situs PTC lain baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Nah Kalau Anda Punya 10 situs PTC bisa dihitung Penghasilan Anda Akan Mengalir Tanpa Henti.<br /><br />Berikut ini saya berikan situs PTC yang lain, Anda tinggal klik saja link dibawah dan langsung SIGN UP / DAFTAR<br /><center><br /><a href=http://www.indoptc.com/?r=fbgn79 target=_blanc> <img src="http://indoptc.com/banner/ip1.gif"></a></center><br /><br /><center><a href="http://langkahbaru.com/?r=123292" target="_blank"><img src="http://langkahbaru.com/banner2.gif" border="0"></a></center><br /><br /><br />Sedangkan Untuk PTC dari Luar Negeri misalnya adalah adalah;<br /><br /><center><font size="5"><a target="_blank" href="http://bux.to/?r=fbgn79">BUX TO</a></font><br /><br /><a href="http://www.clixsense.com/?2589468"><img src="http://www.clixsense.com/Ad/clixbanner1.gif" style="border: solid 1px;"></a><br /></center><br /><br />Dan Masih Banyak Lagi koleksi saya MAU Langsung JOIN KLIK <a href="http://www.shopping4fun-earnmoney.co.nr">Earn Money</a><br /><br />Baiklah, Sekian Dulu Info Bisnis Kali ini…… SEGERA BERGABUNG dan NIKMATI… YOU ARE THE NEXT BILLIONER<br /><br />Selamat, SEMOGA SUKSES.<br />fbgn<br /></font>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-47416733617477589452008-06-19T00:06:00.000-07:002008-09-30T01:22:29.560-07:00Sambil CHATING dapat DUIT?salam... Kita ketemu lagi, Kali ini gue mau ifo bisnis yang spektakuler.. sambil cari temen / chating dari internet bisa dapat DUIT <br /><br /><br />gini teman semua tentu tau yang namanya friendster, zorpia, tagged, dll ?<br />ini adalah tempat kita nyari temen/pasangan/chating dll<br /><br />disini adalagi yang sambil chating cari teman tapi dapat duit<br /><br />SYARAT :<br />1. KUDU RAJIN KE SITE INI<br />2. SERING BIKIN BLOG<br />3. CARI TEMAN<br />4. AJAK TEMAN BERGABUNG<br />5. BERGABUNG DI CLUB<br />6. TIDAK BOLEH MENDAFTAR LEBIH DARI 1<br />7. TIDAK BOLEH MEMALSUKAN DATA<br />8. NO SARA, NO SEX, AND NO PORNO AKSI DAN NO PORNOGRAFI<br />9. Minimal 1 bulan 1000Impressions (View Site)<br /><br />Ketika siapa saja membuka halaman ini, maka akan dihitung 1:<br />1. halaman profil kamu<br />2. halaman blog kamu<br />3. melihat semua teman kamu (all friends)<br />4. melihal semua komentar kamu<br />5. halaman picture kamu<br />6. jika seseorang melihat halaman layout kamu.<br />DLL masih banyak lagi<br /><br />gw akan berbagi informasi penting buat teman teman, dan gw jamin ngga bakalan rugi teman teman mendapatkan informasi dari gw....<br /><br />dan satu hal lagi biar teman teman tidak terlalu penasaran......<br />baru-baru ini gw menemui site yang serupa seperti friendster / tagged dan sejenisnya....<br /><br />akan kegiatan kita di sini kita di bayar oleh site tersebut.....<br />dan site ini adalah site pertama di dunia dan berslogan<br />YUWIE WHERE THIS SITE PAY SOCIALIZE....<br /><br />untuk Mendaftar kamu klik aja link berikut: <a target="_blank" href="http://r.yuwie.com/jadimillionermau">Sambil Nyari Temen Jadi MILLIONER</a><br /><br />SETELAH ADA TAMPILAN SITE TERSEBUT MAKA LANGKAH LANGKAH NYA ADALAH<br />1. Klik Sign Up<br /><br />Langkah 1 :<br />2. Isi Email, COnfirm Email, Password, COnfirm Password<br />3. First name dan last name harus sesuai dengan nama asli<br />4. Gender<br />5. Tempat tanggal lahir<br />6. Country : cari Indonesia<br />7. 5 Digit Zip (Kode pos area kamu tinggal)<br />8. Personal URL kamu isi juga<br />9. Pilih security question yang kamu suka<br />10. Cheklist (I Accept dan I Understand)<br />NEXT<br /><br />Langkah 2 :<br />1. Isi Securiti Kode paling bawah<br />2. Step/Langkah 3 dan 4 itu hanya iklan di SKIP saja<br /><br />Langkah 3 :<br />1. Buka Email kamu dan buka email dari Confirmasi Yuwie<br />2. Copy / klik link confirm<br />3. login<br /><br />Jika Langkah semua sudah benar maka akan ada confirmasi ke email kamu dan segera aktifkan dgn mengklik link yang diminta. Jadi deh kamu bisa nyari teman sebanyak banyaknya dan kamu dapat DUIT<br /><br />Kalau masih Bingung tanyakan lewat email gue ke tegerndu@gmail.com <br /><br />disini 75%-80% membernya selalu online<br /><br />tenang PENDAFTARAN GRATIIIISSSSS, Kita daftar selain dapat teman kita juga dapet uang..... SEKALI LAGI TIDAK DI PUNGUT BIAYA SAMA SEKALI....<br /><br />di bawah ini adalah perhitungan pendapatan kita dengan perhitungan 3 referal di bawah kita hingga ke level 10.<br /><br />Level | Ref | ImprS| Ttl View| Earning | Dalam rupiah<br />----------------------------------------------<br />Level 1 | 3 | 1000 | 3000 | $0,15 | Rp1.351,50<br />----------------------------------------------<br />Level 2 | 9 | 1000 | 9000 | $0,45 | Rp4.054,50<br />---------------------------------------------<br />Level 3 | 27 | 1000 | 27000 | $1,35 | Rp12.163,50<br />-------------------------------------------------<br />Level 4 | 81 | 1000 | 81000 | $4,05 | Rp36.490,50<br />-------------------------------------------------<br />Level 5 | 243 | 1000 | 243000 | $12,15 | Rp109.471,50<br />-----------------------------------------------------<br />Level 6 | 729 | 1000 | 729000 | $36,45 | Rp328.414,50<br />-----------------------------------------------------<br />Level 7 | 2187 | 1000 | 2187000 | $109,35 | Rp985.243,50<br />--------------------------------------------------------<br />Level 8 | 6561 | 1000 | 6561000 | $328,05 | Rp2.955.730,50<br />----------------------------------------------------------<br />Level 9 | 19683 | 1000 | 19683000| $984,15 | Rp8.867.191,50<br />----------------------------------------------------------<br />Level 10 | 59049 | 1000 | 59049000| $2.952,45| Rp26.601.574,50<br />-------------------------------------------------------------<br /><br />Maka Pendapatan kita adalah Rp. 26.601.574.50 / Bln<br />APA ANDA KURANG DENGAN NILAI SEGINI ?<br />Tentu harus lebih berusaha lagi untuk bisa lebih<br /><br />Kok seperti MLM ?<br />- Yups ini menggunakan metode MLM tapi inget teman teman jangan berpikiran ini bayar, SEKALI LAGI YA SEKALI LAGI INI TIDAK DI PUNGUT BIAYA, semangkin banyak yang kita ajak semangkin besar pendapatan kita ASAL KITA AKTIF UNTUK MENGAJAK TEMAN DAN BERAKTIFITAS DI SITE ITU<br /><br />apa itu Referal ?<br />-Referal itu adalah orang yang di bawah kamu yang ikut join<br /><br />Apa Itu Impressions ?<br />-Impressions adalah dimana kita per halaman site maka terhitung 1 halaman 1 impressions, orang lain melihat kita juga termasuk impressions kita, jadi kita harus memperbanyak teman DAN ranjin rajin buat blog<br /><br />bagaimana site ini membayar kita ?<br />- ada 2 cara site ini membayar kita<br />1. melalupi paypal.com<br />2. melalui chek yang dikirim kealamat rumah kita<br /><br />Kapan site ini berdirinya ?<br />- site ini berdirinya tahun 2007-2008<br /><br />Berapa banyak member di indonesia ?<br />- masih ratusan<br /><br />dari mana perusahaan ini membayar kita ?<br />- dari iklan iklan yang nongol di sitenya, LOGIKANYA<br />perusahaan pasang iklan ke site ini ---> bayar iklan --> pemasukan buat site ini --> berbagi keuntungan dengan para membernya.<br /><br /><br />Tentu anda akan berpikir ini sulit :<br />Seperti halnya dgn Sistem Operasi komputer, saat ini kan kita terbiasa dgn Windows yg pada kenyataannya lebih familiar, tetapi akhirnya diharuskan bayar. Padahal ada sistem operasi seperti Linux yg gratis, tetapi mayoritas memilih Windows kan?<br />Begitulah perumpamaannya. mungkin salah satu jalannya dgn mengajak langsung melihat orang2 yg akan kita ajak dan memperlihatkan situasi di yuwie.<br /><br />NAH.... SEKARANG UDAH ADA GILIRANNYA YANG GRATISSS MASA NGGA MAU ?<br /><br />ayoooo segera bergabung di site ini..... Langsung aja Klik <a target="_blank" href="http://www.yuwie.com/jadimillionermau">Sambil Nyari Temen Jadi MILLIONER</a><br /><br /><br />SEKALI LAGI INI GRATIS..........<br /><br />MAU JADI MILLIONER KAN? AYO... BURUAN DAFTAR dan segera INVITE all YOUR FRIENDS... MONEY is COMING to YOU<br /><br />Klik <a target="_blank" href="http://r.yuwie.com/jadimillionermau">Sambil Nyari Temen Jadi MILLIONER</a><br /><br />ok <br />salamPELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-79718908678050910492008-05-18T10:11:00.000-07:002008-05-21T02:13:39.065-07:00Mengombinasikan RisikoSalah satu terobosan investasi di reksa dana campuran dikeluarkan oleh perusahaan manajer investasi PT. Fortis Investment. Perusahaan ini mengeluarkan reksa dana campuran bernama Fortis Comoditas Plus.<br /> Apa bedanya reksa dana ini dengan reksa dana campuran yang lain? Kalau reksa dana campuran pada umumnya mengombinasikan investasinya di saham dengan pasar uang dan surat utang. Fortis Comoditas Plus juga melakukan hal yang sama.<br /> Bedanya, saat berinvestasi di saham, reksa dana campuran ini memilih masuk ke saham sektor komoditas dan industri. Saham sektor komoditas antara lain perusahaan agrikultur dan pertambangan.<br /> Alasannya PT. Fortis invesment melihat peluang keuntungan dari menggeliatnya saham di sektor komoditas dan industri. Namur, Presiden Direktur PT. Fortis Invesment Eko P. Pratomo menyatakan tidak akan berinvestasi langsung di bursa komoditas.<br /> Yang dimaksud berinvestasi di saham komoditas dan industri adalah membeli saham di Bursa Efek Indonesia yang bergerak disektor komoditas dan industri yang mencakup sektor pertambangan, agrikultur, infrastruktur, industri dasar dan kimia, utilitas, transportasi, perdagangan dan pelayanan.<br /> Benarkah saham komoditas dan industri menjanjikan keuntungan menarik? Mengingat harga produk komoditas bergantung pada harga di pasar dunia. Sementara pertumbuhan di sektor industri dipengaruhi oleh kondisi perekonomian.<br /> Terhadap perkembangan saham sektor komoditas dan industri tahun ini, analis pasar modal PT. Hortus Danavest Tbk Andrian Rusmana memperkirakan kalau saham perusahaan comoditas penghasil kelapa sawit, seperti Astra Agro Lestari atau London Sumatera plantations sampai semestre I/2008 masih bagus.<br /> Namun, dia memprediksikan potensi keuntungan perusahaan kelapa sawit memasuki semester kedua akan semakin menurun karena harga kelapa sawit menunjukan kecenderungan turun.<br /> Penurunan harga kelapa sawit itu mungkin disebabkan oleh menurunnya permintaan. Sedangkan pergerakan saham Aneka Tambang diprediksikan datar karena harga nikel tidak setinggi tahun lalu. Saham timah masih baik karena harga timah cenderung naik.<br /> Adapun saham telekomunikasi diyakini masih prospektif. Meski secara umum saham komoditas dan infrastruktur prospektif, Adrian yang telah lebih dari 10 tahun berkiprah di pasar modal menyarankan agar manager investasi reksa dana tidak membeli saham comoditas dan industri saat ini karena sahamnya sudah mahal.<br /> Membeli saham, sebaiknya dilakukan saat harganya dilevel yang murah. Menyadari di pasar saham itu, Eko mengatakan baru akan menempatkan sebagian dana reksa dana di saham tersebut, saat pasar sedang terkoreksi.<br /> Idealnya investasi di reksa dana memang untuk tujuan jangka panjang. Komposisi investasi di reksa dana campuran menarik karena memadukan pilihan investasi berisiko tinggi yakni di saham dan moderat di surat utang.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Moderat-agresif</span><br /> Reksa dana campuran ini cocok untuk investor yang bertipikal moderat dan agresif. Selain itu, dalam situasi ekonomi yang sangat tidak stabil ini, berhati-hati dalam memilih produk investasi adalah langkah yang tepat.<br /> Salah satu alternatif, mungkin dengan membeli reksa dana campuran Fortis Komoditas Plus. Reksa dana campuran ini bisa dibeli dengan setoran awal sebesar RP 20 juta di cantor Bank HSBC mulai 5 Mei 2008.<br /> Eko sebagaim manager investasi memang tidak menjanjikan keuntungn yang akan diperoleh investor. Namun, rekam jejak manajer investasi ini bisa menjadi bahan pertimbangan, karena beragam penghargaan sebagai reksa dana terbaik telah diperoleh Fortis.<br /> Sebagai gambaran, produk reksa dana campuran yang dikeluarkan Fortis pada 2005, yaitu Fortis Equitra memberikan return 40% pada 2007 dan Sejak diterbitkan telah memberikan return 90%.<br /> Sebagai pengelola dana, Fortis Invesments memungut biaya imbal jasa manajer investasi maksimum sebesar2,5% sedangkan imbal jasa bank kustodian minimum 0,2% dan maksimum 0,25%. Sedangkan untuk biaya pembelian unit penyertaan maksimum sebesar 2% dari nilai transaksi pembelian dan biaya penjualan kembali sebesar 2%.<br /> Berinvestasi dereksa dana memang menjadi alternative menarik saat suku bunga deposito rendah. Reksa dana cocok untuk investor yang menginginkan imbal hasil lebih tinggi dari pada bank, tetapi kurang menyukai risiko.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Karakteristik reksa dana</span><br /><br />Produk pasar modal yang bisa dibeli oleh investor ritel<br />Produk investasi kolektif yang bisa dengan setoran modal murah dibandingkan dengan bila investasi langsung ke pasar modal<br />Investasi yang dikelola oleh manajer investasi<br />Potensi keuntungan dari return dan kenaikan harga reksadana di pasar sekunder <br /><br />Suli H. Murwani, <br />Busnis Indonesia 18 Mei 2008PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-86223021262197825092008-05-18T09:09:00.000-07:002008-05-21T02:11:13.262-07:00Investasi yang Mencoba Mengerti AndaKita berada pada sebuah era bahwa apapun seolah tak pernah tidur. The real World is never sleep. Itu Belum cukup. Kini kita juga berada pada era The World is flat. Semuanya berkat dukungan teknologi informasi.<br /> Kini, orang resah apabila orang kehilangan informasi atau tak dapat berkomunikasi lewat ponsel. Rasanya ada yang kurang apabila ponsel tak ada di saku. Lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel. Begitu kata orang.<br /> Dalam menyikapi era ledakan informasi ini, penulis senantiasa berpesan bahwa tidak semua informasi itu berharga dan mempunya value bagi setiap orang. Artinya, informasi yang berharga bagi seseorang Belem tentu mempunyai value bagi orang lain, kecuali informasi yang bersifat umum dan dibutuhkan semua orang. Dulu informasi cuaca diabaikan banyak orang. Namur, saat ini informasi cuaca menjadi bagian penting dalam kehidupan agar orang bisa selamat dari bencana, misalnya.<br /> Saya juga Amat yakin saat ini informasi keuangan juga Amat dibutuhkan. Lihat saja, apabila seseorang mempunyai sedikit uang untuk ditabung, muncul kebingungan karena menabung di bank sudah tidak menarik lagi. <br /> Dengan demikian, masyarakat mulai sadar bahwa dengan bahasa yang sederhana dikatakan menitipkan uang di bank perlu biaya penitipan. Bukankah jumlah uang semakin menipis? Deposito menjadi alternatif pilihan meski tidak lagi menjanjikan.<br /> Lalu harus kemana berinvestasi? Peluang ini ditangkap dan dimanfaatkan para manajer investasi untuk senantiasa memberikan value kepada para pemilik dana, baik yang sedikit maupun yang banyak, mulailah ditawarkan instrumen-instrumen keuangan seperti reksa dana sampai saham, bahkan sampai stock option.<br /> Mengertilah dengan baik semua aturan mainnya, mengertilah dengan baik risiko yang timbul, barulah para pemilik dana kecil maupun besar melakukan investasi dengan instrumen-instrumen investís yang sangat bervariasi. Janganlah ikut-ikutan.<br /> Carilah investasi yang sesuai dengan hati nurani sehingga di dapatkan investasi yang aman, damai dan sejahtera, bukan investasi yang penuh emosi, meledak-ledak, bahkan sampai mempunyai tingkat agresivitas tinggi yang membuat anda sulit tidur. Bisa fatal akibatnya.<br /> Salah satu yang coba dikoupas dan menjadi pertimbangan banyak orang adalah investasi reksadana yang ditawarkan Fortis Pesona Amanah dan Equitra Amanah. Sifatnya adalah investasi yang mencoba untuk mengerti anda. <br /> Pengamatan menunjukan investasi tersebut menjadi tren saat ini. Masih diperlukan edukasi dan sosialisasi yang tinggi bagi masyarakat awam akan kelebihan dan kekurangan investasi yang tentu saja bermanfaat bagi masyarakat luas, apalagi menghadapi kejolak keuangan dunia saat ini yang semakin tidak menentu dan ketergantungan yang sangat besar detengan gonjang-ganjing perkembangan keuanagn dunia.<br /> Bijaksanalah dalam bertindak dan hati-hatilah dalam melakukan investasi serta mengertilah secara gamblang akan segala kelebihan dan kekurangan setiap instrumen investasi. Banyaklah bertanya kepada ahlinya apabila anda tidak mengerti. Selamat berinvestasi.<br /><br />Goenawan Loekito, <br />Bisnis Indonesia 18 Mei 2008PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-68819394546081195822008-05-18T08:42:00.000-07:002008-05-21T02:08:39.864-07:00Berhemat atau Meningkatkan Penghasilan?Kunjungan ke dokter gigi selalu membuat saya takut. Begitulah di suatu pagi saya duduk dengan canggung dan keringat dingin persis seperti pertama kali wawancara kerja. Apalagi ditambah suara mesin bor gigi membuat saya makin ngilu.<br /> Majalah yang dari tadi saya bolak-balik terjatuh begitu nama saya dipanggil. Keadaan lebih memalukan lagi di dalam kamar praktik dokter gigi. Jangankan membuka suara, membuka mulut nyaris tak bisa saya lakukan tanpa gemetaran. “Ya….sudah selesai”, jadi kalimat yang paling membahagiakan yang saya dengar hari itu.<br /> Dengan harga-harga yang makin melambung, kita pun mau tidak mau harus berhadapan dengan sesuatu yang menakutkan dan boleh kita sebut kesulitan hidup. Mulai dari harga BBM yang akan naik 10%-30% dan tentunya sembilan bahan pokok kebutuhan pokok rumah tangga. Kabarnya, bu-ibu bingung sebab uang belanja yang biasanya cukup untuk satu hari, kini habis sampai makan siang saja. <br /> Tenang, lonjakan harga adalah kejadian yang berulang, seperti sakit gigi. Anda hanya perlu mengatasi rasa takut ke dokter gigi. Artinya anda sedikit frustasi tetapi jangan sampai kehilangan semangat sebab ada semacam berkah tersembunyi. Kondisi ini membuat paling tidak perilaku konsumsi menjadi lebih rasional.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Berhemat</span><br /> Mau tidak mau lonjakan harga yang tidak diimbangi naiknya pendapatan, membuat kita harus melakukan penyesuaian gaya hidup menjadi lebih rasional. Terpangkasnya pengeluaran membuat kita berpikir ulang setiap kali membeli barang. Kita melakukan penghematan antara lain :<br /><br />1. <span style="font-weight:bold;">Mengendalikan hasrat atau keinginan</span><br />Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Berbelanjalah berdasarkan kebutuhandan perhitungkan mana kebutuhan pokok dan mana kebutuhan yang masih bisa disesuaikan dengan anggarannya. Jangan jadikan gengsi sebagai prioritas dalam berbelanja. Keterbatasan anggaran membuat perbaikan perilaku belanja semakin penting. Mungkin tidak ada anggaran lagi untuk membeli pakaian, sepatu atau aksesori yang bermerek, juga gonta ganti handphone hanya sekedar menjaga gengsi. Terapkanlah bisa tampil rapi dan hemat biaya. <br /><br />2. <span style="font-weight:bold;">Kurangi frekuensi bepergian ke pusat perbelanjaan.</span> <br />Buatlah daftar kebutuhan terlebih dahulu dan berbelanjalah barang yang hanya terdapat dalam daftar belanja. Mungkin tidak perlu selalu mengajak si kecil ikut berbelanja, usahakan langsung menuju rak atau counter yang sudah direncanakan.<br /><br />3. Cobalah lebih memperhatikan berbagai cara menghindari sakit agar bisa menghindari mahalnya biaya kesehatan, misalnya menghindari stress, karena banyak penyakit yang terpicu oleh gangguan psikis. Terapkan pola makan sehat, juga lakukan olah raga secara rutin untuk meningkatkan kebugaran tubuh tanpa bantuan suplemen.<br /><br />4. Lakukan strategi meminimalkan beban rekening listrik, telepon dan air. Misalnya, gunakan alat listrik berdaya rendah dan hematlah penggunaannya. Terapkan juga cara penghematan telepon biasa dan pulsa HP. Irit juga dalam penggunaan air, jadwalkan pengguanaan pompa listrik, gunakan air 1-2 untuk cuci mobil, karena selang air membuat air bersih banyak terbuang.<br /><br />5. Rekreasi perlu, tetapi tidak harus mal. Cobalah menggali hakikat rekreasi dari hal-hal yang sederhana. Misalnya melakukan kegiatan bersama keluarga dirumah. Intinya, pemangkasan biaya rekreasi tidak harus mengurangi makna rekreasi itu sendiri.<br /><br />Banyak sekali ide penghematan dalam rangka menyiasati kenaikan harga saat penghasilan Belem bertambah. Dengan sedikit kreatifitas dan kerja sama seluruh anggota keluarga maka penghematan bisa membantu anda menyelesaikan masalah ini dalam jangka pendek, sambil secara pelan-pelan dalam jangka panjang Anda melakukan usaha-usaha menambah penghasilan. Ya betul, penghematan saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan peningkatan penghasilan. Sebab kenaikan harga-harga akan terus terjadi tahun depan, akibatnya pengeluaran kembali naik. Jika tidak di ikuti dengan kenaikan penghasilan, jangankan berinvestasi, untuk kebutuhan harian pun pas-pasan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Multikarier</span><br />Dalam ketidakpastian ekonomi memiliki beberapa sumber pendapatan adalah cara yang realistis agar keluarga dapat meningkatkan penghasilannya. Kalau begitu, mengapa hanya, menekuni satu bidang pekerjaan? Mengapa tidak menjalankan beberapa profesi bersamaan? Secara finansial Anda tetap aman karena tidak perlu meninggalkan pekerjaan utama, sambil mempelajari sesuatu yang baru. Lagipula memiliki multikarier memberikan Anda keseimbangan agar tidak kelelahanatau kehilangan minat terhadap pekerjaan utama.<br /><br />Orang yang memiliki multikarier bererti memiliki dan menjalankan beberapa jenis peerjaan sekaligus. Mereka ingin menjajal kemampuan dibidang lainnya tanpa harus mengorbankan pekerjaan formalnya saat ini.<br /><br />Misalnya, seseorang pada jamkerja biasa bekerja sebagai seorang karyawan di bagian akunting, kemudian seminggu tiga kali pada sore hari dia menjadi pelatih fitnes di sebuah pusat kebugaran. Pada akhir pekan dia berjualan batik di berbagai bazar. Faktanya, didunia korporasi para pekerja tidak memberikan 100% waktu mereka, melaikan memberikan komitmen 80% dari waktu kerja mereka dan melihat-lihat kalau ada peluang melakukan hal lain.<br />Golongan orang diluar kelas pekerja pun, umumnya menerapkan waktu kerja secara fleksibel. Jadi konsep bekerja paruh waktu belum sepenuhnya diterima tetapi makin banyak diminati. Yang patut diingat, menjalankan multikarier adalah proses perkembangan tanpa kehilangan keamanan dari pekerjaan atau kehilangan kepercayaan diri atas keahlian Anda. Selamat mencoba.<br /><br />Mike R. Sutikno<br />Bisnis Indonesia 18 mei 2008PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-92060013644602921612008-05-11T17:50:00.000-07:002008-05-11T19:40:20.385-07:00Apa itu Waralaba (Franchice)?<font size="3" color="red"><span style="font-weight:bold;">Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 tahun 2007</span></font> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 1 <br />Ayat 1</span><br />Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian Waralaba.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 2</span><br />Pemberi Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberika hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang dimilikinya kepada penerima Waralaba.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 3</span><br />Penerima Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi Waralaba untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang dimiliki pemberi Waralaba<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 3</span><br />Waralaba harus memenuhi kriteria sebagai berikut:<br />a.Memiliki ciri khas usaha<br />b.Terbukti sudah memberikan keuntungan<br />c.Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan ysng dibuat secara tertulis<br />d.Mudah diajarkan dan diaplikasikan<br />e.Adanya dukungan yang berkesinambungan, dan<br />f.Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 8</span><br />Pemberi waralaba wajibmemberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional, manajemen, pemasaran, penelitian dan pengembangan kepada Penerima Waralaba secara berkesinambungan<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 9</span><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 1</span><br />Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan penggunan barang dan/atau jasa hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan/atau jasa yang ditetapkan secara tertulis oleh pemberi waralaba<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 2</span><br />Pemberi waralaba harus bekerja sama dengan pengusaha kecil dan menengah didaerah setempat sebagai penerima waralaba atau pemasok barang dan/atau jasa sepanjang memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 10<br />Ayat 1</span><br />Pemberi waralaba wajib mendaftarkan prospektur penawaran waralaba sebelum membuat perjanjian waralaba dengan penerima waralaba<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 11<br />Ayat 1</span><br />Penerima waralaba wajib mendaftarkan perjanjian waralaba<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 16<br />Ayat 1</span><br />Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya masing-masing dapat mengenakan sangsi administrative bagi pemberi waralabadan penerima waralaba yang melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8, pasal 10, dan/atau pasal 11.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 2</span><br />Sanksi dapat berupa <br />a.peringatan tertulis<br />b.Denda dan/atau <br />c.Pencabutan surat tanda pendaftaran waralaba (STPW)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 17</span> <br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 1</span><br />Sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 2 huruf a, dikenakan kepada pemberi waralaba dan penerima waralaba yang melanggar ketentuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 8, pasal 10, dan pasal 11.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pasal 18<br />Ayat 1</span><br />Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 2 huruf b, dikenakan kepada pemberi waralaba yang tidak melakukan pendaftaran prospektus penawaran waralaba sebagaimana yang diamaksud salam pasal 10 atau penerima waralaba yang tidak melakukan pendaftaran perjanjian waralaba sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 11 setelah diterbitkannya surat peringatan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 2</span><br />Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenakan paling banyak Rp 100.000.000.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ayat 3</span><br />Sanksi administrasi berupa pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 2 huruf c, dikenakan kepada pemberi waralaba sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 setelah diterbitkannya surat peringatan tertulis ke tiga.PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-47951552144149496542008-03-23T23:28:00.000-07:002008-05-07T02:47:38.501-07:00Membangun Wealthy Mindset<span style="font-style:italic;">I made a small fortune. I made a lot of money and I made alot of people wealthy. (JIM CRAMET)</span><br /><br /><br />Buku yang ditulis Steve Mariotti dan Mike Caslin benar-benar bacaan yang menarik. Buku berjudul <span style="font-style:italic;">The Very-Very Rich</span> ini memuat kisah spektakuler orang-orang terkaya di dunia. Saat usai membaca kisah demi kisah, saya menemukan kemiripan yang menjadi benang merah diantara para <span style="font-style:italic;">billionaire</span> itu.<br /><br />Ada satu hal menarik. Meskipun mereka berasal dari latar belakang hidup yang berbeda, tapi mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap uang. Inilah konsep yang saya dapatkan dari Bob Proctor, seorang <span style="font-style:italic;">Trainer</span> terkemuka di bidang <span style="font-style:italic;">financial awareness</span> tentang <span style="font-style:italic;">wealthy mindset</span> atau pola pikir orang kaya.<br /><br />Secara umum, <span style="font-style:italic;">wealthy mindset</span> diartikan sebagai sebuah pola pikir, apapun kondisi dan situasi orang saat ini, memandang positif hidup finansialnya. Selama Anda terus melihat diri Anda bermandikan kelimpahruahan finansial, sikap dan tindakan Anda itu akan memanifestasikan kondisi keuangan yang Anda dambakan. Bila Anda memiliki <span style="font-style:italic;">wealthy mindset</span> ini, pikiran Anda akan berdampak pada tindakan. Laksana sentuhan Midas yang menjadikan apapun yang di kerjakan saat ini menghasilkan kelimpahan.<br /><br />Setiap hari kita bisa menciptakan <span style="font-style:italic;">mindset</span> ini dalam diri kita sendiri. Ada beberapa tips yang layak diperhatikan.<br /><br />1. Anda perlu mengatasi keyakinan yang membatasi Anda saat ini soal uang. Ternyata, banyak orang tanpa sadar memiliki keyakinan keliru soal uang. Dalam sebuah seminar, saya beberapa kali melakukan <span style="font-style:italic;">"sentence completion test"</span> dimana para peserta saya minta melengkapi kalimat yang ada. Tatkala saya mengatakan "uang adalah..." ada yang menyahut "bikin repot," "susah dicari," "butuh perjuangan besar untuk mendapatkannya." Bahkan ada yang lebih parah mengatakan "uang sebagai akar dari segala kejahatan."<br /><br />Keyakinan ini tanpa disadari telah membatasi kemampuan mereka untuk hidup nyaman dengan uang. Memang kita tidak mau ambisius mengangung-agungkan uang. Namun, pandangan yang tepat soal uang merupakan kunci kepemilikan uang atas uang secara sehat. Problemnya, ada yang terlalu overvalue pada uang sehinggabersikap kikir dan tamak. Ada pula yang bersikap mudah dengan uang sehingga segala yang diperoleh malah hilang. Lain lagi dengan orang yang yakin bahwa uang susah didapat. Asal tau saja, kita akan sulit mendapatkan dan memelihara apa saja kalau kita tidak mampu beresonansi dengan baik. Pikiran dan sikap kita seharusnya beresonansi secara nyaman dengan uang. Faktanya, uang tidak mempunyai nilai absolute pada dirinya sendiri. Nilai yang didapat lewat proses memperoleh dan kegunaan uang itulah yang membuatnya berharga. Misalnya, uang bisa membuat hidup lebih nyaman, bisa ditukar dengan barang-barang kebutuhan, dan bahkan dalam jumlah yang cukup mampu membebaskan kita dari problem finansial. Artinya, keluarga juga bisa merasa aman-aman saja. Uang juga bisa membantu kita dalam menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik.<br /><br />Jadi, uang bukanlah sesuatu yang buruk maupun jahat. Ia menjadi hamba yang baik, tetapi tuan yang jahat. Pikiran yang nyaman dengan uang akan menjadi magnet bagi uang untuk singgah dalam kehidupan kita.<br /><br />2. Membangun mindset adalah putuskanlah Anda ingin menjadi Kaya. Jangan hanya berhenti disini saja. Anda harus mempunyai alasan yang tepat mengapa Anda ingin menjadi Kaya. Ada hukum tak tertulis, "orang tetap miskin karena mereka belum memutuskan ingin menjadi kaya." Katakan "ya" pada kekayaan dan berupayalah mencapainya. Alasan yang mendasari hendaklah bisa diterima secara logis dan emosional.<br /><br />3. Putuskan seberapa sesungguhnya yang Anda inginkan. Misalnya, rekening Anda dengan Rp. 2 juta setiap bulannya memang mencukupi. Namun, Anda ingin Rp. 50 juta perbulannya. Mungkin Anda butuh cara lain. Yang terpenting, upaya menyiapkan pikiran dan hati. Kita tidak boleh mengada-ada. Butuh sikap bijaksana.<br /><br />4. Lakukan <span style="font-style:italic;">Brainstorming</span> untuk menentukan bagaimana cara mendapatkan apa yang Anda inginkan. Pikiran harus dibiarkan berkembang mencari peluang demi mewujudkan cita-cita Anda. Mungkin awalnya Anda harus mulai dengan mendaftar 10 hingga 20 ide yang bisa Anda coba. Sebagai contoh Jeff Bezos memelopori amazon.com memulai dengan membuat 20 daftar barang yang ingin ia jual melalui internet. Awalnya, sama sekali tidak terpikir bahwa bukulah yang akan laku ia jual. Namun, ia mencoba-coba berbagai idenya dan ternyata buku menjadi pilihannya yang terbaik.<br /><br />5. Bayangkan seandainya Anda sudah bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan. Lima tahun sebelum membeli rumahnya yang mewah, John Assaraf, salah seorang pengajar dalam buku <span style="font-style:italic;">The Secret</span> telah membayangkannya setip hari didalam <span style="font-style:italic;">Vision Board</span> yang ia buat. <br /><br />Jim Carrey, salah seorang bintang hollywood menuliskan cek senilai $10 juta kepada dirinya sendiri, saat ia masih begitu miskinnya dan ia membayangkan hal itu biasa terbukti pada tahun 1995. Ternyata, pada perayaan <span style="font-style:italic;">Thanksgiving</span>, pada 1995 salah satu filmnya yakni "Ace Ventura: When Nature Calls" memberikannya penghasilan senilai $20 juta!Dalam hal ini, bayangkanlah pikiran serta diri kita telah siap menerima apa yang kita pikirkan. Hal inilah yang dilakukan oleh Wright Bersaudara saat membayangkan diri mereka terbang dan akhirnya mereka bisda membuktikan. Begitu pula yang terjadi dengan Columbus saat membayangkan dirinya berkayar.<br /><br />Dalam hal ini, kita ingat kalimat yang diucapkan oleh Brian Tracy "Semua perkembangan di dalam diri Anda dimulai dari perkembangan di dalam gambaran mental Anda."<br /><br /><br />Anthony Dio Martin<br />Bisnis Indonesia 23 Maret 2008PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-83129016256689019422008-03-23T02:11:00.000-07:002008-05-07T22:00:38.338-07:00Kendalikan KeinginanJika kita membuka kamus atau ensiklopedia, kita akan menemukan banyak sekali defenisi ilmu ekonomi. Ada yang menyebutnya sebagai ilmu yang mempelajari produksikonsumsi, dan distribusi atau ilmu yang mempelajari faktor produksi. Yang lain mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara para pelaku pasar dan pengaruhnya pada tingkat harga, pertumbuhan, dan pendapatan nasional.<br /><br />Namun, defenisi yang paling saya suka adalah yang menyatakan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas <span style="font-style: italic;">(unlimited needs and wants)</span> dengan sumberdaya yang terbatas <span style="font-style: italic;">(limited resourses)</span>. Menariknya, kawan saya yang ekonom ada yang tidak suka dengan definisi ini. Alasannya, definisi ini membuat ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu psikologi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tidak Terbatas<br /></span>Kalau kita teliti lagi definisi terakhir, kita akan menyadari kalau yang tidak terbatas itu sebenarnya adalah keinginan, sedangkan kebutuhan yang relatif terbatas yaitu sandang, pangan, papan, transportasi, kesehatan dan pendidikan. Banyak orang terlilit utang kartu kredit utamanya karena ketidakmampuan menbedakan keinginan dari kebutuhan ini.<br /><br />Di sisi lain, sumberdaya umumnya tersedia terbatas. Buat sebagaian besar orang, sumberdaya yang terbatas itu adalah penghasilan dan kekayaan yang dirasakan masih kurang. Buat para miliarder yang sering sudah tidak muda lagi, yang menjadi keterbatasannya mungkin bukan uang tetapi waktu dan atau tenaga yang dimiliki.<br /><br />Memahami keterbatasan sumber daya ekonomi yang kita miliki, <span style="font-weight: bold;">kunci menuju kebebasan finansial terletak pada pengendalian keinginan. </span>Masalahnya, siapapun tahu kalau membatasi keinginan itu sulit sekali. Keinginan adalah seperti harapan atau harga yang hanya dikenal istilah naik atrau bergerak ke satu arah, yang sering disebut dengan istilah <span style="font-style: italic;">ratchet effect</span> atau <span style="font-style: italic;">rising expectation.<br /><br /></span>Yang sinis mengatakan, "membatasi keinginan berlawanan dengan nasihat orangtua untuk menggantungkan cita cita setinggi langit." Menurut saya tidak ada yang kontradiktif. Keinginan dan cita cita adalah dua hal yang berbeda. Cita-cita boleh dan harus setinggi mungkin karena merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.<br /><br />Sementara itu, keinginan sering bersifat jangka pendek atau bahkan sesaat dan jika dipenuhi judtru mengorbankan cita-cita jangka panjang. Ada <span style="font-style: italic;">trade off</span> diantara keduanya. Jika anda terobsesi untuk memenuhi semua keinginan belanja anda, cita cita menyekolahkan anak keluar negeri mungkin hanya impian. Terlalu banyak keinginan membuat seseorang dengan mudah melupakan cita-citanya.<br /><br />Ada juga yang keberatan ketika diminta mengendalikan keinginannya dengan dalih, 'buat apa membuat hidup kita yang hanya singkat ini menjadi tersiksa?" Alasan yang masuk akal tetapi siapa bilang mengendalikan keinginan itu selalu membuat hidup tersiksa? Siapa juga yang menyuruh anda untuk terus menerus mengekang keinginan anda? Yang saya sarankan adalah batasi keinginan Anda hingga Anda dapat mencapai kebebasan finansial yaitu saat uang Anda dapat bekerja untuk Anda dalam memenuhi sebagian besar keinginan Anda tanpa harus bekerja keras.<br /><br />Ada yang dapat meraihnya pada usia 40 tahun, tetapi Anda tidak perlu kecil hati jika belum dapat mencapainya saat usia sudah memasuki 45 atau 50. Kebebasan finansial memang lebih mudah dibicarakan daripada dilaksanakan. Kebebasan finansial seperti barang langka untuk kita yang hidup di indonesia ini karena kecilnya penghasilan sebagian besar dari kita. Ini sangat berbeda dengan kondisi di negara maju sekelas Amerika Serikat.<br /><br />Survei disana pada tahun 2004 menyatakan kalau lebih dari 8 juta rumah tangga (sekitar 7% dari seluruh rumah tangga disana) mempunyai kekayaan bersih lebih dari US$ 1 juta atau Rp 9 milliar. Untuk ukuran di AS, kekayaan bersih sebesar itu mungkin belum cukup untuk membuat mereka bebas finansial. Namun untuk kehidupan disini, harta liquid seperti itu sungguh lebih dari cukup. Berikut hitungannya<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Cukup 1 Milliar<br /><br /></span>Katakan Anda sangat konservatif dalam berinvestasi sehingga menghindari saham dan reksa dana saham. Sebagai alternatif, Anda dapat menaruh dana sebesar itu dalam ORI 004 yang dijamin langsung oleh pemerintah dengan bunga 9,5% p.a. atau net 0,633% perbulan.<br />Uang sebesar Rp. 9 milliar akan memberikan Anda pengasilan pasis sebesar Rp56,97 juta perbulan. Selama pengeluaran bulanan Anda kurang dari Rp56,97 juta, Anda sudah mencapai kebebasan finansial. Bukannya Anda yang bekerja, uang Anda yang bekerja untuk Anda. Yang lebih penting, dengan aset liquid sebesar itu, Anda tidak bergantung pada siapapun untuk urusan finansial<br /><br />Bagaimana jika dana yang dimiliki hanya Rp. 1 milliar? apakah kita bisa mencapai kebebasan finansial dengan uang sebesar itu? Jika di investasikan dalam ORI 004, bunga perbualan yang diperoleh hanya Rp6,33 juta. Selama pengeluaran bulanan anda dibawah angka itu, Anda juga dapat disebut bebas finansial.<br /><br />Kesimpulannya, kebebasan finansial bukan terletak pada seberapa banyak asset produktif Anda dapat menghasilkan untuk Anda, tetapi lebih pada keseimbangan hasil aset itu dengan pengeluaran hidup Anda.<br /><br />Seseorang dengan penghasilan pasif sebesar Rp50 juta per bulan tetapi pengeluaran per bulannya mencapai Rp60 juta belum bebas finansial. Sebaliknya, mereka yang aset liquidnya hanya mampu menghasilkan Rp6 juta per bulan sudah mencapai kebebasan finansial jika pengeluaran bulaannya hanya sekitar Rp5 juta.<br /><br />Selain dari ORI, penghasilan pasif dapat berasal dari uang sewa rumah/kos/toko yang Anda miliki, hasil bersih usaha Anda tanpa Anda harus terlibat, bunga valas, royalty dividen, dan lainnya.<br /><span style="font-style: italic;"><br /><br /><br />Budi Frensidy<br />Bisnis Indonesia 23 Maret 2008<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Mau Bebas Financial...!!! Rencanakan Masa depan Anda dengan membuat Perencanaan Keuangan Pribadi, Dan temukan Rahasia Investasi Kaum Kaya</span> <a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">Di SINI</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-85290316383327576462007-09-16T20:44:00.000-07:002008-05-08T21:02:46.741-07:005 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (5)Pada kesempatan ini saya ingin membahas lanjutan dari artikel-<br />artikel saya sebelumnya, yaitu 5 Tahap Perencanaan Keuangan, <br />yang meliputi:<br />1. Menentukan Tujuan Keuangan.<br />2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br />3. Membuat Rencana Keuangan.<br />4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.<br />5. Monitor dan Evaluasi Berkala.<br /><br />Kali ini kita membahas lebih dalam mengenai tahap terakhir, yaitu <br />melakukan monitor dan evaluasi secara berkala.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">A. Memonitor Portfolio Investasi.</span><br /><br />Setelah kita melakukan investasi, yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah membuat catatan mengenai investasi kita dan melakukan monitor terhadap perubahan nilai investasi kita. Misalkan saja Pak Budi memiliki 3 jenis investasi, yaitu Deposito, Reksa Dana Saham dan Emas, yang dibeli dengan harga Rp. 20.000.000, Rp. 30.000.000, dan Rp. 25.000.000. Dari masing-masing investasi Pak Budi mengharapkan return sebesar 5%, 20,% dan 15%. <br />Berikut adalah kondisi awal investasi:<br />======================================================================<br />Jenis Investasi Nilai Awal Harapan Return<br />======================================================================<br />Deposito Rp. 20.000.000,- 5%<br />Reksa Dana Saham Rp. 30.000.000,- 20%<br />Emas Rp. 25.000.000,- 15%<br />======================================================================<br /><br />Setelah 1 tahun, Pak Budi melihat kembali portfolionya dan menghitung <br />nilai terkininya. Nilai akhir dari investasinya adalah Rp. 21.000.000, <br />Rp. 39.000.000, dan Rp. 27.500.000.<br /><br />======================================================================<br />Jenis Investasi Nilai Awal Harapan Nilai Akhil Hasil<br /> Return<br />======================================================================<br />Deposito Rp. 20.000.000 5% Rp. 21.000.000 5%<br />Reksa Dana Saham Rp. 30.000.000 20% Rp. 39.000.000 30%<br />Emas Rp. 25.000.000 15% Rp. 27.500.000 10%<br />======================================================================<br /><br />Dari nilai akhir investasi, bisa dihitung berapa persen yang benar-benar Pak Budi dapat dari masing-masing jenis investasinya. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa Pak Budi sebenarnya mendapatkan 5% dari deposito, 30% dari reksa dana saham dan 10% dari emas. <br /><br />Apakah pelajaran dari melakukan monitor terhadap investasi ini? Pelajarannya adalah dalam dunia investasi, hasil yang kita dapat belum tentu sama dengan hasil yang kita harapkan sejak awal investasi. Tidak ada yang pasti dalam dunia investasi. Dari tabel kedua, kita bisa melihat bahwa Pak Budi mendapatkan hasil yang sama dengan yang <br />diharapkan dalam depositonya, mendapatkan hasil yang melebihi harapan untuk reksa dana saham dan mendapatkan hasil yang lebih kecil dari yang diharapkan dari emas.<br /><br />Untuk investasi yang hasilnya sama atau melebihi yang kita harapkan, tentunya menyebabkan kita menjadi lebih percaya terhadap investasi tersebut dan mempertimbangkan untuk berinvestasi lebih banyak. Di sisi lain, untuk investasi yang hasilnya lebih kecil daripada yang kita harapkan, kita perlu meninjau kembali investasi tersebut:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Bandingkan dengan investasi sejenis yang dikelola oleh manejer lain.</span><br /> Misalkan saja Anda membeli reksa dana saham dengan harapan hasil <br /> sebesar 25%, namun ternyata hasil yang Anda dapat pada tahun <br /> tersebut hanyalah bekisar 20%, yang pertama Anda lakukan adalah <br /> bandingkan hasil yang Anda terima ini dengan reksa dana saham dari <br /> manejer investasi lain. Contohnya, misalkan Anda membeli reksa <br /> dana saham Schrodder, dan merasa hasilnya kurang memuaskan untuk <br /> Anda. Maka Anda dapat membandingkannya dengan reksa dana saham <br /> manejer investasi lain, misalnya saja reksa dana saham Manulife, <br /> Danareksa, Trimegah, dan lain-lain. Apabila ternyata reksa dana <br /> saham dari manejer lain memberikan hasil lebih bagus, maka Anda <br /> dapat mempertimbangkan untuk memindahkan investasi Anda ke <br /> manejer tersebut. Namun, disisi lain, jika ternyata pilihan <br /> reksa dana saham Anda ternyata memberikan hasil paling besar, <br /> maka lanjutkan ke langkah kedua.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Pelajari mengapa investasi Anda tidak memberikan hasil sesuai<br /> harapan Anda.</span><br /> Apakah hal yang membuat reksa dana saham Anda tidak memberikan<br /> hasil sesuai dengan yang Anda harapkan? Cobalah mencari informasi-<br /> informasi yang dapat menjelaskan hal ini. Mungkin saja investasi <br /> reksa dana saham Anda mengalami penurunan yang disebabkan karena <br /> memburuknya situasi ekonomi yang disebabkan karena melemahnya <br /> mata uang rupiah, suku bunga bank naik, harga minyak naik, atau<br /> mungkin saja karena adanya krisis seperti mortgage yang barusan <br /> terjadi? Kemudian Anda dapat melakukan perkiraan apakah kejadian-<br /> kejadian seperti ini dapat terjadi kembali di tahun mendatang? <br /> Apabila Anda memperkirakan bahwa situasi tahun mendatang kurang <br /> begitu baik untuk investasi ini, maka Anda dapat menarik uang <br /> Anda dan memindahkannya ke investasi jenis lain.<br /><br />Dalam proses monitor ini juga Anda dapat mengatur ulang diversifikasi untuk portfolio Anda. Misalkan saja pada kasus Pak Budi, portfolio Pak Budi adalah 26,67% investasi <br />bertipe aman (deposito), 40% investasi agresif (reksa dana saham), dan 33,33% investasi moderat (emas). Setelah waktu berjalan setahun, kita dapat melihat bahwa portfolio Pak Budi sudah berubah menjadi 24% investasi aman (deposito), 44,57% <br />investasi agresif (reksadana saham), dan 31,43% investasi moderat(emas). Untuk mengembalikan portfolio Pak Budi ke posisi semula, Pak Budi harus menjual Rp. 4.000.000 dari reksa dana sahamnya untuk dipindahkan ke deposito dan emas.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">B. Evaluasi ulang kebutuhan keuangan Anda</span><br /><br />Selain portfolio investasi kita, ternyata kebutuhan kita juga berubah seiring dengan berjalannya waktu. Dan kita juga perlu mencocokan kembali rencana keuangan kita, dengan kebutuhan sekarang.<br /><br />Misalkan saja, dulunya Anda berpikir bahwa asuransi dengan pertanggungan sebesar Rp. 500.000.000,- sudah cukup untuk mengamankan finansial keluarga Anda. Namun, ternyata tahun ini Anda beruntung, bisa menikmati kenaikan pangkat dalam karir. Pendapatan Anda meningkat 2 kali lipat. Begitu juga belanja Anda dan keluarga. Dengan taraf hidup baru, pertanggungan asuransi yang dulunya sebesar Rp. 500.000.000<br />sudah tidak cukup lagi untuk keluarga Anda. Anda perlu membeli asuransi tambahan.<br /><br />Demikian juga yang terjadi dengan rencana-rencana keuangan Anda yang lain. Mungkin saja anak Anda sekarang sudah memiliki minat khusus terhadap salah satu bidang, dan sudah menetapkan universitas mana yang ingin dia tuju. Apabila universitas yang <br />dipilih anak ternyata berbeda dengan yang Anda pilih ketika membuat rencana pendidikan anak, tentunya Anda juga perlu menghitung ulang berapa biaya yang diperlukan untuk pendidikan anak Anda.<br /><br />Untuk rencana pensiun, mungkin saja ada gaya hidup baru yang tetap ingin Anda pertahankan hingga masa tua nanti. Berapakah dana yang diperlukan? Masukan juga ke dalam rencana pensiun.<br /><br />Jadi secara berkala, kita harus melakukan monitor dan evaluasi kembali terhadap rencana-rencana keuangan kita. Monitor berguna untuk memastikan bahwa investasi berjalan sesuai dengan rencana kita, dan apabila ternyata tidak, kita dapat mengambil tindakan secepatnya agar tujuan keuangan tetap dapat tercapai. Sementara <br />evaluasi perlu dilakukan karena kebutuhan kita bisa saja berubah seiring dengan jalannya waktu.<br /><br />Sekian dahulu artikel saya untuk kesempatan ini. Sampai jumpa.<br /><br /><br /><br /><br />David Ciang<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-39027978887533619632007-09-08T20:17:00.000-07:002008-05-08T20:44:09.888-07:005 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (4)Kembali ke topik yang telah saya bahas dalam artikel-artikel saya <br />sebelumnya, yaitu 5 Tahap Perencanaan Keuangan yang meliputi:<br />1. Menentukan Tujuan Keuangan.<br />2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br />3. Membuat Rencana Keuangan.<br />4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.<br />5. Monitor dan Evaluasi Berkala.<br /><br />Dalam artikel kali ini, saya akan membahas lebih detail mengenai langkah keempat, yaitu melakukan implementasi dari rencana keuangan. Namun, karena langkah ini sangat berhubungan erat dengan langkah-langkah sebelumnya, mari kita tinjau kembali langkah pertama hingga ketiga. Agar lebih jelas, saya akan memberikan satu buah contoh <br />praktek perencanaan keuangan.<br /><br />Kita misalkan saja Pak Budi, seorang ayah yang sudah memiliki 2 orang anak yang bernama Tono (umur 10 tahun) dan Tini (umur 7 tahun), hendak melakukan perencanaan keuangan. Beliau sudah menjalankan langkah pertama hingga ketiga, dan sekarang hendak melakukan implementasi terhadap rencana keuangannya.<br /><br />Pada langkah pertama, Pak Budi sudah menuliskan daftar dari tujuan-tujuan keuangan yang hendak dicapainya. Dan memberikan nomor urut berdasarkan prioritas tujuan-tujuan keuangan tersebut. Menurut Pak Budi, pendidikan anaknya adalah prioritas pertama, sebab pendidikan menentukan kualitas untuk generasi keluarga berikutnya. <br />Berikut ini adalah tujuan-tujuan keuangan yang hendak dicapai oleh <br />Pak Budi:<br />1. Dana pendidikan Tono.<br />2. Dana pendidikan Tini.<br />3. Asuransi untuk Budi.<br />4. Dana liburan akhir tahun.<br />5. Dana untuk pensiun.<br />6. Asuransi untuk istri.<br /><br />Pada langkah kedua, Pak Budi menghitung ulang total hartanya, total hutang, serta menghitung nilai kekayaan bersih keluarganya. Dalam langkah ini juga Pak Budi menghitung total pendapatan keluarganya, yang bernilai 7 juta rupiah per bulan, bersumber dari gaji Pak Budi sebesar 4 juta ditambahkan dengan gaji istrinya sebesar 3 juta rupiah. <br />Dari langkah ini Pak Budi menyadari bahwa setiap bulan pendapatan keluarganya dihabiskan hanya untuk keperluan sehari-hari. Tidak ada investasi untuk masa depan. Tidak ada rencana keuangan. Oleh karena itu, perlu dibuat rencana-rencana keuangan untuk masing-masing tujuan yang telah dirumuskan pada langkah pertama.<br /><br />Maju ke langkah ketiga, Pak Budi mulai membuat anggaran bulanan untuk pendapatan serta pengeluarannya. Dengan total pendapatan 7 juta per bulan, Pak Budi menyadari bahwa dia harus bisa menyisihkan minimal 700 ribu setiap bulannya untuk ditabung. Dengan demikian maka dia bisa mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah dirumuskan <br />pada langkah pertama.<br /><br />Untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah dirumuskan tersebut, perlu dilakukan perhitungan-perhitungan finansial untuk masing-masing tujuan. Misalkan saja untuk dana pendidikan Tono, Pak Budi memerlukan uang sebesar 20 juta untuk membayar biaya masuk kuliah Tono (untuk mempermudah perhitungan, kita anggap tidak terjadi inflasi). Berhubung sekarang usia Tono adalah 10 tahun, maka Pak Budi memiliki waktu 8 tahun untuk mengumpulkan uang. <br />Dengan mempergunakan Excel yang dapat Anda download di:<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/dl/pendidikan.xls">http://www.keuanganpribadi.com/dl/pendidikan.xls</a><br /><br />Anda dapat melihat bahwa untuk mengumpulkan 20 juta dalam <br />waktu 8 tahun, Pak Budi harus menyisihkan sebesar:<br />- Rp. 169.865,- apabila berinvestasi dengan return 5%.<br />- Rp. 149.400,- apabila berinvestasi dengan return 8%.<br />- Rp. 136.817,- apabila berinvestasi dengan return 10%.<br />- Rp. 108.908,- apabila berinvestasi dengan return 15%.<br />- Rp. 85.731,- apabila berinvestasi dengan return 20%.<br /><br />Sekarang, memasuki tahap keempat, Pak Budi harus memutuskan bagimanakah cara melakukan implementasi terhadap rencana keuangannya.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan</span><br /><br />Dari anggaran yang telah dibuat oleh Pak Budi, beliau mengetahui bahwa setiap bulannya tersedia dana sebesar 700 ribu yang dapat digunakan untuk rencana keuangan. Sementara Pak Budi memiliki 6 buahtujuan keuangan yang hendak dicapai. Nah, sekarang pertanyaannya bagaimanakah Pak Budi dapat mengimplementasikan rencana keuangannya<br />agar sebanyak mungkin tujuan keuangan yang diinginkannya dapat tercapai, dengan dana sebesar 700 ribu per bulan.<br /><br />Pertama, kita tinjau terlebih dahulu tujuan keuangan yang paling penting, yaitu dana pendidikan Tono. Dari hasil perhitungan sebelumnya, kita dapat melihat bahwa untuk mencapai tujuan ini setiap bulannya Pak Budi harus menyisihkan uang sebesar:<br />- Rp. 169.865,- apabila berinvestasi dengan return 5%.<br />- Rp. 149.400,- apabila berinvestasi dengan return 8%.<br />- Rp. 136.817,- apabila berinvestasi dengan return 10%.<br />- Rp. 108.908,- apabila berinvestasi dengan return 15%.<br />- Rp. 85.731,- apabila berinvestasi dengan return 20%.<br /><br />Apabila Pak Budi menginvestasikan dana pendidikan Tono dalam bentuk deposito, yang sekarang suku bunganya sekitar 7% dan setelah dipotong pajak (untuk mempermudah perhitungan) kita anggap saja menjadi 5%. <br />Artinya Pak Budi harus membeli deposito sebesar Rp. 169.865,- per bulannya. Dengan demikian, maka tersisa dana sebesar Rp. 530.135,- untuk mencapai 5 tujuan lainnya. Namun disisi lain, apabila Pak Budi mengambil produk investasi agresif dengan hasil rata-rata 20% per tahun, Pak Budi cukup berinvestasi sebesar Rp. 85.731,- untuk mencapai tujuan pertama. Dan masih ada sisa Rp. 614.269,- untuk mencapai 5 tujuan yang tersisa.<br /><br />Setelah menentukan rencana keuangan untuk dana pendidikan Tono, Pak Budi dapat mengulangi proses perhitungan rencana keuangan untuk tujuan berikutnya, yaitu dana pendidikan Tini. Tentunya uang yang bisa diinvestasikan untuk dana pendidikan Tini adalah sisa tabungan setelah digunakan untuk dana pendidikan Tono. Dan proses ini akan diulangi untuk tujuan-tujuan keuangan berikutnya hingga seluruh tabungan sudah terpakai untuk tujuan, atau seluruh tujuan yang diinginkan sudah berhasil dicapai. Disinilah kegunaan dari pengurutan tujuan-tujuan keuangan berdasarkan prioritasnya, jadi apabila kita memiliki dana yang terbatas, tujuan-tujuan yang penting dapat dipenuhi terlebih dahulu.<br /><br />Kesimpulannya? Semakin tinggi tingkat suku bunga atau return dari investasi, maka semakin sedikit dana yang dibutuhkan. Dan tersedia lebih banyak dana untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan lainnya. <br />Namun disisi lain, Anda juga perlu menyadari bahwa semakin tinggi suku bunga atau return dari investasi, biasanya diikuti dengan resiko yang lebih tinggi juga. Anda perlu menyadari bahwa tidaksemua produk investasi sesuai untuk Anda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Produk investasi manakah yang sesuai untuk saya?</span><br /><br />Setiap orang dilahirkan dengan karakteristik tersendiri. Semuanya memiliki sifat dan tingkah laku yang unik. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut, termasuk dalam dunia investasinya.<br /><br />Yang berpengaruh terhadap investasi adalah bagaimana respon seseorang terhadap resiko, sebab setiap investasi mengandung resiko. Bayangkan saja apabila Anda berinvestasi di dunia saham, kemudian dunia finansial mengalami goncangan sehingga investasi Anda merugi 15%. Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda langsung ketakutan <br />dan menarik seluruh uang Anda? Atau Anda bisa sabar menunggu hingga dunia finansial pulih dan kembali menguntungkan? Bagaimana efek dari kejadian ini terhadap kesehatan Anda? Apakah Anda mengalami susah tidur? Atau mungkin saja menjadi stres? <br />Gampang marah? Atau biasa-biasa saja?<br /><br />Kepribadian Anda terhadap resiko ini mempengarui pemilihan produk investasi. Bagi yang merasa tidak cocok dengan resiko, lebih baik memilih investasi dengan resiko menengah kebawah. Namun bagi yang berani menanggung resiko, boleh memilih investasi yang agresif dengan resiko yang tinggi pula.<br /><br />Bagaimana mengetahui profil resiko saya? Ada sebuah tes yang biasanya diberikan oleh perencana keuangan kepada pelanggannya untuk mengetahui bagaimana respon pelanggan tersebut terhadap resiko. Dari hasil tes ini, perencana keuangan dapat menentukan <br />produk keuangan mana yang paling cocok untuk pelanggannya. <br />Apabila Anda tertarik untuk mengikuti tes ini, silahkan buka link dibawah ini:<br /><a href="http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=153">http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=153</a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Jenis-jenis Produk Investasi</span><br /><br />Mungkin saja sekarang Anda bertanya-tanya, "Pak, mana ada sih investasi yang tingkat suku bunganya lebih besar dari 10%? <br />Suku bunga deposito saja akhir-akhir ini turun terus."<br /><br />Jawabannya adalah <span style="font-weight:bold;">ada</span>. Ada banyak produk investasi di sekitar Anda. Mungkin saja Anda hanya tidak mengenal produk-produk ini. <br />Karena tidak mengenal, maka Anda tidak mengambil keuntungan <br />dari keberadaan produk-produk investasi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Deposito</span><br /><br />Deposito adalah produk investasi yang paling dikenal oleh masyarakat kita. Walaupun kebanyakan dari kita menganggap bahwa deposito adalah produk yang paling "aman", namun kenyataannya jumlah uang kita yang dilindungi dalam produk deposito hanyalah 100 juta saja. Diantara semua produk investasi, biasanya deposito menjanjikan hasil yang paling rendah. Mengapa? Karena "aman". Biasanya kata aman diikuti <br />dengan hasil yang rendah juga.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Obligasi</span><br /><br />Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh salah satu badan, bisa perusahaan swasta ataupun pemerintah. Dengan membeli obligasi berarti badan tersebut berhutang kepada Anda untuk jangka waktu tertentu dan tingkat suku bunga tertentu. Karena jangka waktu dan tingkat suku bunga sudah ditetapkan dari awal perjanjian hutang, <br />maka biasanya investasi obligasi disebut juga dengan istilah investasi "pendapatan tetap". Mengapa? Karena biasanya jumlah uang yang dihasilkan oleh investasi ini nilainya tetap.<br /><br />Obligasi memiliki beberapa resiko. Resiko terbesarnya adalah badan yang meminjam uang Anda tidak mampu mengembalikan uang Anda pada saat jatuh tempo. Untuk menilai kemampuan suatu badan dalam membayar hutang obligasinya, ada suatu badan yang memberikan rating terhadap surat-surat hutang yang beredar. Rating yang baik "AAA", biasanya diikuti dengan suku bunga yang lebih kecil. Sementara rating yang <br />jelek, diatas "CCC", biasanya diikuti dengan suku bunga yang besar, namun memiliki resiko yang lebih besar terhadap gagalnya pembayaran pokok hutang pada saat jatuh tempo.<br /><br />Apabila Anda tertarik untuk memiliki Obligasi dengan harga yang terjangkau, akhir-akhir ini pemerintah menerbitkan ORI (Obligasi Retil Indonesia) dengan harga per lembarnya Rp. 5.000.000,-. Tingkat suku bunganya berada diatas deposito, dengan rate yang tetap hingga akhir masa berlaku. Saya sudah menuliskan sebuah panduan bagi yang ingin membeli ORI. Panduan ini sudah dilengkapi dengan ilustrasi perhitungan untuk kedua cara mendapatkan keuntungan dari ORI. <br />Bagi yang tertarik untuk mendapatkan panduan ini, dapat membelinya di<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku</a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Saham</span><br /><br />Saham adalah kepemilikan seseorang terhadap suatu badan usaha. Biasanya perusahaan-perusahaan yang sudah matang dan besar, membuka kesempatan ke masyarakat luas untuk turut serta memiliki sahamnya (dengan cara Go Publik). Saham mereka diperdagangkan pada bursa efek. Saat ini di Indonesia yaitu Bursa Efek <br />Indonesia.<br /><br />Dengan memiliki saham, Anda dapat mengambil keuntungan melalui <br />2 cara, yaitu:<br />1. Capital gain, yaitu mendapatkan keuntungan melalui kenaikan <br /> harga saham yang Anda pegang. Misalnya Anda membeli saham <br /> pada harga Rp. 150.,- dan menjualnya pada harga Rp. 175,-, <br /> maka Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp. 25,- per <br /> lembar saham.<br />2. Deviden. Biasanya setiap tahun perusahaan membagikan hasil <br /> keuntungannya kepada pemilik-pemilik sahamnya. Jadi misalkan <br /> perusahaan yang Anda pegang sahamnya membagikan deviden, maka <br /> sejumlah dari deviden ini akan masuk ke rekening Anda sesuai <br /> dengan jumlah saham yang Anda pegang.<br /><br />Investasi di bidang saham memberikan return yang sangat tinggi. <br />Namun, disisi lain resikonya juga tinggi, terutama bagi yang tidak memiliki pengetahuan serta informasi terkini mengenai dunia saham.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Reksa Dana</span><br /><br />Pingin berinvestasi di bidang obligasi atau saham, namun:<br />- tidak punya pengetahuan yang cukup di bidang obligasi/saham<br />- tidak punya waktu<br />- tidak tahu caranya<br />- tidak punya modal besar<br /><br />Solusinya adalah reksa dana. Reksa dana adalah kumpulan dana dari masyarakat yang diolah oleh manajer investasi (MI) untuk diinvestasikan di bidang tertentu. Bidang investasinya sudah disebutkan terlebih dahulu dalam prokpektus yang diterbitkan <br />oleh MI. Karena dananya merupakan kumpulan dari dana banyak orang, maka Anda tidak perlu modal yang besar untuk berinvestasi disini.<br /><br />Dengan membeli reksa dana, artinya Anda membayar orang yang ahli (manejer investasi/MI) untuk memainkan uang Anda di bidang yang Anda mau. Anda cukup memantau hasilnya melalui NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang diumumkan oleh MI setiap sore. Biasanya ongkos yang diminta oleh manajer investasi berkisar 2% dari jumlah uang yang <br />Anda tanamkan.<br /><br />Resiko dari reksa dana bergantung dari bidang apa investasi Anda. Untuk investasi di bidang saham, tingkat resikonya tinggi. Namun hasilnya juga tinggi. Sementara untuk tingkat resiko menengahnya adalah investasi pendapatan tetap (obligasi). Apabila Anda ingin yang aman, Anda dapat mengikuti reksadana pasar uang. Dan satu hal lagi yang menjadi kelebihan dari reksa dana, yaitu produk investasi ini bukan objek pajak. Jadi Anda tidak terkena pajak <br />untuk keuntungan yang Anda dapatkan dari reksa dana.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. Asuransi</span><br /><br />Berbeda dari produk-produk investasi lainnya, asuransi tidak memiliki tingkat suku bunga. Asuransi hanya akan memberikan sejumlah uang kepada Anda apabila terjadi musibah dalam masa kontrak Anda dengan pihak asuransi. Jenis musibah yang dilindungi <br />oleh asuransi juga terbatas, sesuai dengan kontrak Anda.<br /><br />Apa manfaat dari asuransi? Bagi Anda yang telah berkeluarga, tentunya ada ketakutan yang melanda Anda apabila Anda terkena PHK. "Kalau saya tidak punya pekerjaan, anak saya nanti mau dikasih makan apa?" Ini baru kasus PHK loh. Setelah PHK Ayah atau Ibu masih bisa mencari pekerjaan lain untuk menghidupi anaknya. Kasus yang <br />lebih parah adalah Ayah, yang bekerja untuk menghidupi keluarga, mengalami musibah hingga meninggal dunia. Disini keluarga yang ditinggalkan benar-benar tidak memiliki penghasilan lagi sehingga tidak bisa membayar biaya hidup. Nah, untuk melindungi keluarga dari resiko-resiko finansial seperti ini, maka diperlukan produk <br />asuransi. Pada saat Ayah meningggal, pihak asuransi akan membayarkan sejumlah uang kepada keluarga yang ditinggalkan, uang inilah yang digunakan untuk membiayai biaya sehari-hari hingga keluarga bisa mandiri. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. Unit-Linked</span><br /><br />Unit-Linked adalah produk gabungan antara reksa dana dan asuransi. Sangat berguna bagi orang-orang yang tidak punya waktu ataupun tidak mau pusing mempelajari produk-produk investasi. Di produk ini Anda cukup mempercayakan kebutuhan investasi dan asuransi Anda pada pihak penjual produk (biasanya penjualnya adalah perusahaan <br />asuransi). Pihak penjual biasanya memberikan ilustrasi kepada Anda mengenai jumlah uang yang harus Anda bayar secara bulanan dan jumlah uang hasil investasi Anda pada tahun-tahun berikutnya.<br /><br />Kelemahan produk unit-linked ini adalah Anda harus membayar lebih <br />mahal untuk biaya investasi Anda, sehingga hasilnya tidak setinggi <br />Anda berinvestasi langsung ke reksa dana.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. Emas</span><br /><br />Emas adalah produk investasi tradisional. Biasanya harga emas selalu naik, dan cenderung naik di atas inflasi, sehingga merupakan alat investasi yang aman. Pada saat terjadi krisis moneter, biasanya tingkat inflasi naik tinggi. Namun harga emas naik lebih tinggi lagi dari inflasi. Jadi Anda tidak akan rugi dalam berinvestasi di emas. Biasanya investasi emas dapat dilakukan dalam bentuk perhiasan emas, ataupun emas batangan.<br /><br />Kelemahan dari investasi emas adalah, Anda harus menjaga secara fisik agar emas Anda selalu aman. Biasanya hal ini bisa dibantu dengan cara menyewa lemari penyimpanan barang berharga di bank.<br /><br />Bagi yang ingin membeli emas batangan, usahakan membeli emas yang bersertifikat Aneka Tambang (ANTAM).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. Properti</span><br /><br />Properti juga bisa dijadikan sebagai investasi. Perlu Anda ingat bahwa walaupun jumlah penduduk dunia ini meningkat sebanyak apapun, jumlah tanah selalu tetap. Oleh karena itu nilai tanah dan properti selalu naik.<br /><br />Berapa tingkat kenaikan harga properti setiap tahunnya itu bergantung dari lokasi properti Anda. Properti yang lokasinya strategis, pada daerah yang sedang berkembang pesat, biasanya harganya akan meningkat tajam.<br /><br />Untuk menambah keuntungan Anda di bidang properti, Anda dapat menyewakan properti Anda kepada orang lain. Dengan demikian, Andaakan mendapatkan pendapatan sewa. Lumayan kan, sambil menunggu harga properti naik, dapat penghasilan sampingan.<br /><br />Kelemahan dari properti adalah likuiditasnya yang sangat rendah. Untuk keseluruhan proses menjual sebuah rumah, diperlukan waktu kurang lebih 3 bulan. Jumlah pembelinya juga tidak banyak. Jadi apabila Anda menginvestasikan terlalu banyak uang Anda di bidang properti, Anda beresiko kekurangan uang kas pada masa-masa darurat.<br /><br />Untuk mengenal lebih banyak mengenai produk-produk investasi ini, Anda perlu membaca buku-buku perencana keuangan, salah satunya adalah ebook saya "Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum Kaya" yang dijual secara online di:<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku</a><br /><br /><br /><br /><br />David Ciang<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-35387517344864975832007-08-14T10:17:00.000-07:002008-05-08T03:50:49.878-07:005 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (3)Kembali ke topik 5 Langkah Perencanaan Keuangan, dalam artikel sebelumnya saya sudah menyebutkan bahwa untuk melakukan <br />perencanaan keuangan pribadi ataupun keluarga, kita harus <br />melalui 5 tahap besar, yaitu:<br />1. Menentukan Tujuan Keuangan.<br />2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br />3. Membuat Rencana Keuangan.<br />4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.<br />5. Monitor dan Evaluasi Berkala.<br /><br />Dalam 2 artikel saya sebelum ini, saya sudah menjelaskan mengenai <br />tahap pertama dan tahap kedua. Dalam kesempatan ini, kita akan <br />membahas secara detil mengenai tahap ketiga, yaitu Membuat <br />Rencana Keuangan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Membuat Rencana Keuangan.</span><br /><br />Tung Desem Waringin, dalam seminarnya Finansial Revolution <br />mengatakan bahwa secara sederhana agar bisa menjadi kaya, apa <br />yang harus kita lakukan adalah:<br />1. Mengeluarkan lebih sedikit dari yang diterima (alias <br /> pengeluaran harus lebih sedikit daripada pendapatan)<br />2. menginvestasikan selisihnya dan menginvestasikan ulang <br /> hasilnya untuk pertumbuhan bunga berbunga (compound interest)<br /><br />Jadi disini kita melihat bahwa ada 2 langkah. Langkah pertama bisa <br />dibantu dengan cara membuat Anggaran Pendapatan Pengeluaran <br />Pribadi/Keluarga. Sementara untuk langkah kedua, kita akan membuat <br />rencana keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang telah <br />kita rumuskan sebelumnya (Baca artikel saya yang berjudul 5 Langkah <br />Perencanaan Keuangan(1) untuk menentukan tujuan keuangan Anda).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Membuat Anggaran Pendapatan Pengeluaran Pribadi/Keluarga.</span><br /><br />Di tanggal tua seringkali kita mendengar keluhan bahwa uang sudah <br />habis. Mesti menunggu gajian. Dan lucunya lagi, apabila kita <br />tanyakan kenapa uangnya bisa habis? Bulan ini belanja apa saja? <br />Kebanyakan orang tidak bisa menjawab. Mengapa? Karena pengeluaran <br />tidak terkendali. Agar problem seperti ini tidak terjadi untuk <br />keuangan kita, kita perlu alat bantu untuk mengontrol pengeluaran. <br />Salah satunya adalah Anggaran Pendapatan Pengeluaran Pribadi/Keluarga.<br /><br />Bagaimana cara membuat Anggaran? Gampang. Secara umum anggaran <br />terbagi 2 bagian, yaitu PENDAPATAN dan PENGELUARAN. Pada bagian <br />pendapatan, kita membuat daftar sumber-sumber penghasilan kita, <br />beserta jumlahnya. Misalkan saja untuk keluarga Pak Budi adalah <br />keluarga yang suami dan istrinya bekerja, ada 2 jenis pendapatan <br />yaitu gaji suami dan gaji istri.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENDAPATAN</span><br />1. Gaji Suami Rp. 4.000.000<br />2. Gaji Istri Rp. 3.000.000<br />=================================<br />Total Pendapatan Rp. 7.000.000<br /><br />Nah, dari pendapatan ini, kita memberi jatah pengeluaran untuk <br />masing-masing pos. Ada 12 pos pengeluaran yang lazim digunakan <br />yaitu tabungan, makanan/kebutuhan harian, pakaian, pendidikan, <br />kesehatan, transportasi, telekomunikasi, asuransi, pembayaran <br />kredit, dan lain-lain. Sebagai contoh:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENGELUARAN:</span><br />Tabungan Rp. 700.000<br />Makanan/Kebutuhan Harian Rp. 1.500.000<br />Pakaian Rp. 400.000<br />Pendidikan Rp. 700.000<br />Kesehatan Rp. 450.000<br />Rekreasi Rp. 1.000.000<br />Transportasi Rp. 400.000<br />Telekomunikasi Rp. 450.000<br />Asuransi Rp. 500.000<br />Pembayaran Kredit Rp. 400.000<br />Lain-lain Rp. 500.000<br />======================================<br />Total Pengeluaran Rp. 7.000.000<br /><br />Ini adalah pengeluaran yang anda RENCANAKAN. Nantinya, pengeluaran <br />yang sebenarnya akan berbeda dari rencana Anda. Tugas Anda setelah <br />ini adalah secara berkala mengawasi pengeluaran untuk masing-masing <br />pos, agar tidak melenceng jauh dari rencana. Misalkan saja Anda <br />merencanakan Rp. 1.000.000,- untuk pos pengeluaran rekreasi Anda. <br />Pada tanggal 20, total pengeluaran Anda untuk rekreasi sudah <br />mencapai Rp. 900.000, maka Anda harus mengurangi kegiatan rekreasi <br />Anda atau setidaknya mencari kegiatan rekreasi yang tidak terlalu <br />banyak menghabiskan uang. Sehingga Anda hanya menghabiskan <br />Rp. 100.000 untuk kegiatan rekreasi hingga akhir bulan. Jadi <br />disini pengeluaran untuk pos rekreasi akan sesuai dengan anggaran <br />Anda.<br /><br />Perlu diingat bahwa dalam membuat anggaran, taruhlah TABUNGAN <br />pada pengeluaran paling atas. Mengapa? Sebab pengeluaran manusia <br />itu sifatnya flexible, bisa diperbesar maupun diperkecil. Namun, <br />ada kecenderungan untuk menghabiskan seluruh uang yang ada. Oleh <br />karena itu, sejak awal berilah jatah pada tabungan. Setelah itu <br />baru lakukan perhitungan untuk pos pos pengeluaran lainnya. Begitu<br />gajian, langsung pindahkan jatah tabungan Anda ke sebuah rekening <br />yang khusus tabungan. Rekening tabungan ini tidak boleh ditarik <br />lagi kecuali keadaan darurat.<br /><br />Untuk berhasil melaksanakan langkah pertama untuk menjadi kaya <br />seperti yang disebutkan oleh Tung Desem Waringin, Anda harus bisa <br />menyisihkan minimal 10% dari pendapatan Anda untuk ditabung. <br />Nantinya tabungan inilah yang akan kita gunakan untuk langkah <br />kedua, berinvestasi dengan konsep compound interest.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Berinvestasi dengan Konsep Compound Interest</span><br /><br />Albert Einstein, ilmuwan paling jenis di dunia, mengatakan bahwa <br />salah satu keajaiban dunia adalah compound interest. Wah, kenapa <br />begitu?<br /><br />Katakanlah sekarang kita memiliki uang menganggur sebesar <br />Rp. 1.000.000. Uang ini kita tabung dengan bunga sebesar <br />6% per tahun. Di tahun mendatang, kita mendapatkan bunga sebesar:<br />Bunga = Rp. 1.000.000 * 6%<br />Bunga = Rp. 60.000<br /><br />Nah, bunga ini kita masukan kembali ke dalam tabungan sehingga <br />turut berbunga. Pada tahun kedua, bunga kita menjadi :<br />Bunga = Rp. 1.060.000 * 6%<br />Bunga = Rp. 63.600<br /><br />Perhatikan bahwa bunga yang kita dapatkan pada tahun pertama, <br />kita investasikan ulang ke tabungan kita. Jadi bunga kita akan <br />turut berbunga, sehingga terjadi pertambahan bunga sebesar <br />Rp. 3.600,-. Ajaibnya, bunga yang turut berbunga ini akan <br />menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa pada tabungan kita. <br />Dalam waktu 12 tahun, tabungan kita akan menjadi Rp. 2.012.196,- <br />atau menjadi 2 kali lipat jumlah awal. Dan kalau dibiarkan <br />12 tahun lagi, maka tabungan ini akan berkembang menjadi 2 kali <br />lipat lagi, alias Rp. 4.048.934,-. Pertumbuhan investasi seperti <br />inilah yang disebut dengan compound interest. Ingat, bunga yang <br />kita dapat harus diinvestasikan kembali.<br /><br />Konsep compound interest inilah yang akan kita gunakan dalam <br />menyusun rencana keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan yang <br />telah kita tetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, misalkan Pak <br />Budi hendak membuat rencana keuangan untuk mendanai kuliah <br />anaknya. Untuk membayar uang masuk kuliah anaknya, Pak Budi <br />membutuhkan uang sebesar Rp. 20.000.000,-. Berapakah jumlah <br />uang yang harus disisihkan oleh Pak Budi setiap bulannya?<br /><br />NB: Untuk menyederhanakan perhitungan dalam contoh, kita <br /> menganggap bahwa uang masuk kuliah tidak mengalami inflasi. <br /> Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan perhitungan yang <br /> lebih canggih dan lebih akurat, silahkan baca ebook saya <br /> "Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan <br /> Excel".<br /><br />Perhitungan compound interest sangat rumit. Di kuliah-kuliah, <br />biasanya mahasiswa diajarkan untuk melakukan perhitungan dengan <br />cara menggunakan tabel. Di dunia bisnis, biasanya orang membeli <br />kalkulator finansial, yang memiliki fungsi-fungsi khusus untuk <br />melakukan perhitungan compound interest. Bagi Anda yang memiliki <br />komputer, Anda beruntung! Komputer Anda dapat melakukan perhitungan <br />compound interest dengan cepat dan mudah! Caranya? Gunakan aplikasi <br />Excel. Untuk menjawab pertanyaan pada contoh soal terakhir, silahkan<br />download worksheet Excel yang telah saya sediakan di:<br /><br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/dl/pendidikan.xls">http://www.keuanganpribadi.com/dl/pendidikan.xls</a><br /><br />Silahkan buka file excel yang telah saya sediakan. Pada worksheet <br />tersebut, Anda dapat melihat sebuah tabel, dimana bagian horizontal <br />menunjukan berapa lama waktu yang Anda punya. Sementara bagian <br />vertikalnya menunjukkan berapa tingkat suku bunga investasi Anda.<br /><br />Untuk menjawab pertanyaan Pak Budi, kita memerlukan 2 buah data <br />lagi yaitu:<br />1. Berapa lama waktu yang dimiliki oleh Pak Budi?<br />2. Apakah produk investasi yang digunakan? Berapa tingkat <br /> return/bunganya?<br /><br />Biasanya seorang anak akan memasuki kuliah pada usia 18 tahun. <br />Jadi andaikata sekarang anak Pak Budi berusia 10 tahun, maka Pak Budi<br />masih memiliki waktu sebanyak 8 tahun untuk berinvestasi. Sekarang <br />kita lihat dalam worksheet. Data jumlah uang yang perlu ditabung <br />oleh Pak Budi, apabila jangka waktu menabungnya adalah 8 tahun, <br />berada pada kolum I.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk deposito dengan tingkat <br /> suku bunga sekitar 5% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 169.865 per bulannya.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana pasar uang dengan <br /> tingkat return sekitar 8% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 149.400 per bulan.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana saham dengan <br /> tingkat return sekitar 20% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 85.731 per bulan.<br /><br />Apakah kesimpulan yang dapat Anda tarik dari data yang ditunjukan <br />oleh worksheet diatas? Bahwa, SEMAKIN TINGGI TINGKAT SUKU BUNGA, <br />maka jumlah uang yang perlu ditabung per bulannya menjadi <br />SEMAKIN KECIL. Perlu diingat disini bahwa produk investasi yang <br />tingkat suku bunganya tinggi biasanya diikuti dengan tingkat <br />resiko yang tinggi juga. Apakah Anda siap untuk menanggung resiko <br />investasi?<br /><br />Nah sekarang, bagaimana jika ceritanya Pak Budi menunda investasi<br />untuk dana pendidikan anaknya? Katakanlah tabungan untuk pendidikan<br />ini ditunda selama 3 tahun. Sekarang Pak Budi hanya memiliki waktu <br />5 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anaknya. Berapakah jumlah <br />uang yang perlu ditabung per bulannya? Jawabannya bisa dilihat pada <br />worksheet yang saya sediakan, pada kolum H.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk deposito dengan tingkat <br /> suku bunga sekitar 5% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 294.091 per bulannya.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana pasar uang dengan <br /> tingkat return sekitar 8% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 272.195 per bulan.<br />- Apabila Pak Budi menggunakan produk reksa dana saham dengan <br /> tingkat return sekitar 20% per tahun, maka Pak Budi harus menabung <br /> sebesar Rp. 196.544 per bulan.<br /><br />Sekarang kita analisa kembali jawaban yang sekarang dengan jawaban <br />sebelumnya. Untuk tingkat suku bunga yang sama-sama 5% per tahun, <br />apabila jangka waktu yang tersedia 8 tahun, maka jumlah yang harus <br />ditabung adalah Rp. 169.865,- per bulan. Namun apabila jangka waktu <br />yang tersedia hanya 5 tahun, maka jumlah yang harus ditabung <br />meningkat menjadi Rp. 294.091,-. Jumlah yang harus Pak Budi bayar <br />hampir 2 kali lebih mahal. Artinya? Setiap penundaan terhadap <br />investasi, menyebabkan Anda harus membayar LEBIH MAHAL untuk <br />mencapai tujuan Anda. Perlu diingat bahwa dalam investasi, WAKTU <br />ADALAH TEMAN ANDA. Semakin lama jangka waktu Anda berinvestasi, maka <br />beban yang harus Anda tanggung akan menjadi semakin ringan. <br />Mulailah berinvestasi sekarang juga.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Membuat Sendiri Rencana Keuangan Pribadi Anda</span><br /><br />Jasa konsultasi perencana keuangan untuk merancang rencana keuangan <br />Anda lumayan mahal. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">"Terus bagaimana donk cara saya merencanakan keuangan saya?" </span><br /><br />Jangan khawatir. Dalam ebook saya yang berjudul "Tips dan Trik <br />Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel", saya <br />mengajarkan Anda cara membuat berbagai macam rencana keuangan <br />dengan menggunakan rumus-rumus yang telah tersedia pada Excel.<br />Saya juga telah menyiapkan banyak worksheet yang dalam kondisi <br />siap pakai (seperti worksheet yang saya sediakan untuk artikel <br />ini), antara lain :<br />- Menghitung nilai tabungan di masa depan.<br />- Rencana pensiun.<br />- Rencana dana pendidikan anak.<br />- Perhitungan bunga hutang.<br />- Perhitungan investasi obligasi.<br />- dan masih banyak lagi.<br /><br />Anda dapat melakukan perhitungan untuk rencana keuangan Anda <br />secara gampang dan hanya dalam hitungan detik!<br /><br />Bagaimana cara mendapatkan ebook ini? Kabar gembira untuk Anda. <br />Kami mengadakan promosi pemberian ebook ini secara GRATIS untuk setiap pembelian <br />ebook "Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum Kaya". HADIAH LANGSUNG TANPA DIUNDI. Bahkan kami juga menyediakan 2 ebook lain sebagai bonus tambahan, yaitu ebook "Check-Up Finansial" yang telah saya sebutkan dalam artikel sebelumnya dan <br />ebook "Panduan Investasi: ORI-002". Segeralah memesan sebelum kehabisan! <br /><br />Kunjungi:<br /><a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-87806779861993146562007-08-05T09:57:00.000-07:002008-05-08T03:47:43.609-07:005 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (2)Sebelumnya, saya telah membahas bahwa dalam<br />proses perencanaan keuangan, kita perlu melalui 5 tahap <br />penting, yaitu:<br />1. Menentukan Tujuan Keuangan.<br />2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br />3. Membuat Rencana Keuangan.<br />4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.<br />5. Monitor dan Evaluasi Berkala.<br /><br />Sebelumnya saya telah membahas mengenai tahap pertama(menentukan tujuan keuangan). Dalam kesempatan ini, saya akan membahas tahap kedua dari perencanaan keuangan, <br />yaitu Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang</span><br /><br />Pernahkah Anda melihat denah informasi di pusat perbelanjaan? Biasanya denah ini menggambarkan struktur dari bangunan yang bersangkutan beserta daftar nama toko yang beroperasi di pusat perbelanjaan tersebut.<br /><br />Nah, tahukah Anda apa salah satu unsur dari denah tersebut yang paling penting buat Anda? Setiap kali Anda melihat denah,Anda harus mencari tanda "ANDA SEDANG BERADA DISINI". Dengan adanya tanda tersebut, maka Anda dapat mengetahui posisi Anda<br />dalam denah tersebut. Tanpa ada tanda "ANDA SEDANG BERADA DISINI", denah ini tidak akan berguna buat Anda walaupun Anda menghafal mati isi denah tersebut.<br /><br />Sama halnya dengan keuangan. Setelah merumuskan tujuan keuangan yang ingin Anda capai, Anda harus mengetahui dimana posisi keuangan Anda pada saat ini. Setelah mengetahui posisi keuangan sekarang, dan mengetahui tujuan yang hendak kita tuju, barulah kita bisa membuat rencana untuk kehidupan finansial kita.<br /><br />Bagaimana cara mengetahui posisi keuangan kita pada saat ini?<br />Nah, untuk mengetahui posisi keuangan untuk pribadi atau keluarga dengan bantuan 2 laporan, yaitu laporan kekayaan bersih (neraca) dan laporan arus kas.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Laporan Kekayaan Bersih (Neraca)</span><br /><br />"Lahan tetangga kelihatan lebih hijau". Istilah ini pasti sudah<br />sering terdengar dalam pergaulan kita. Apa maksudnya? Misalkan saja<br />begini. Anda melihat ke salah satu tetangga Anda. Rumahnya sangat<br />besar. Ada kolah renang di dalamnya. Mobil koleksinya saja ada 5,<br />semuanya merk terkenal. Wuah, dalam pikiran Anda, orang ini PASTI<br />ORANG KAYA. Padahal, disini Anda hanya melihat tetangga Anda dari<br />sisi harta saja. Sebenarnya tetangga ini belum tentu lebih<br />kaya dari Anda.<br /><br />"Bagimana mungkin orang yang memiliki harta sebanyak itu BUKAN<br />ORANG KAYA?" Eits, jangan salah! Di jaman yang serba canggih ini,<br />segalanya bisa dibayar secara kredit. Rumah bisa dibeli pakai kredit,<br />mobil juga. Bahkan kebutuhan sehari-hari saja bisa hutang dulu <br />melalui kartu kredit. Kemudahan kredit ada dimana-mana.<br /><br />Nah, untuk melihat apakah seseorang itu benar-benar kaya atau tidak,<br />kita harus menghitung jumlah hartanya dikurangi dengan jumlah <br />hutangnya. Misalkan Mr. X memiliki mobil Kijang yang nilainya <br />sekitar Rp. 150.000.000,-. Mobil ini dibelinya secara kredit,<br />dengan sisa angsuran Rp. 8.000.000,- sebanyak 10 kali.<br /><br />Jadi kekayaan Mr.X yang sebenarnya dari mobil Kijangnya adalah:<br />= Rp. 150.000.000,- - (10 x Rp. 8.000.000,-)<br />= Rp. 70.000.000,-<br /><br />Nilai ini biasanya disebut dengan nama kekayaan bersih. Kekayaan<br />bersih menggambarkan nilai kekayaan yang sebenarnya dari seseorang.<br />Cara menghitungnya cukup sederhana, jumlahkan semua harta Anda<br />lalu kurangi dengan jumlah seluruh hutang Anda.<br /><br />Laporan Kekayaan Bersih merupakan potret dari kondisi keuangan<br />Anda pada saat itu. Dalam kondisi normal, nilai kekayaan bersih<br />seseorang adalah:<br />= Usia x penghasilan tahunan / 10<br /><br />Misalkan Mr.X berpenghasilan Rp. 60.000.000,- per tahun, sementara<br />umurnya adalah 30 tahun, maka seharusnya nilai kekayaan bersih<br />Mr.X adalah:<br />= 30 x Rp. 60.000.000,- / 10<br />= Rp. 180.000.000,-<br /><br />Apabila setelah dihitung-hitung, ternyata nilai kekayaan bersih pada <br />laporan Mr.X berada dibawah Rp. 180.000.000,-, berarti Mr. X tidak <br />dapat mengelola keuangan pribadinya dengan baik. Disarankan Mr. X <br />menghubungi perencana keuangan untuk mendapatkan konsultasi mengenai<br />cara-cara mengelola keuangan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Laporan Arus Kas</span><br /><br />Kalau kita hendak membicarakan arus kas, kita mesti membayangkan<br />sebuah ember yang bagian bawahnya penuh dengan lubang. Kemudian <br />bayangkan apabila ada air yang dituangkan dari atas ember. Apa yang<br />terjadi? Untuk sementara ember akan menampung air tersebut, namun<br />hal ini tidak berlangsung lama. Dalam waktu singkat, air akan keluar<br />melalui lubang-lubang pada bagian bawah ember.<br /><br />Nah, dalam perumpamaan ini, kita adalah ember yang bocor. Sementara<br />air adalah uang. Setiap bulan kita menerima gaji. Dalam perumpamaannya,<br />setiap bulan ember diisikan dengan air. Namun, karena embernya bocor,<br />perlahan-lahan air keluar dari lubang-lubang bagian bawahnya. Begitu<br />juga dengan kita. Uang akan keluar dari kantong kita melalui pos-pos<br />pengeluaran, seperti untuk makanan, biaya perumahan, transportasi,<br />pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lain-lain.<br /><br />Sekarang pertanyaannya, berapa lama uang akan mengendap dalam kantong<br />kita? Lubang pengeluaran mana yang paling banyak menghabiskan uang<br />kita? Seberapa banyak dari uang kita yang sanggup kita tabung atau <br />investasikan untuk keperluan di masa depan?<br /><br />Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti inilah, maka kita <br />membuat laporan arus kas.<br /><br />Secara umum laporan arus kas terdiri dari 2 bagian, yaitu Arus Kas Masuk (pendapatan), dan Arus Kas Keluar (pengeluaran). Pada bagian Arus Kas Masuk, kita menuliskan pendapatan-pendapatan kita seperti gaji, tunjangan, bonus, atau mungkin ada pendapatan dari pekerjaan<br />sampingan.<br /><br />Sementara pada Arus Kas Keluar terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama adalah pengeluaran untuk tabungan atau investasi. Bagian keduanya adalah pengeluaran untuk biaya tetap (biaya yang setiap bulan harus kita bayar dalam nilai yang sama), misalnya KPR, KPM, iuran TV, Premi Asuransi, dan lain-lain. Sementara bagian ketiga adalah pos-pos pengeluaran kita seperti makanan, pakaian, transportasi,<br />hiburan, kesehatan, pendidikan, pembayaran kartu kredit dan lain-lain.<br /><br />Ingat, prinsip dasar dari keuangan adalah <span style="font-weight:bold;">"Pendapatan harus lebih<br />besar daripada pengeluaran"</span>. Apakah hal ini benar-benar terjadi<br />pada arus kas Anda?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Rasio Keuangan</span><br /><br />Setelah membuat kedua jenis laporan diatas, kita dapat melakukan analisa terhadap kondisi keuangan kita melalui rasio-rasio keuangan. Ada 8 buah rasio yang lazim digunakan dalam menganalisa<br />keuangan pribadi ataupun keluarga, yaitu:<br />- Rasio Likuiditas<br />- Rasio Aset Likuid terhadap Kekayaan Bersih<br />- Rasio Tabungan<br />- Rasio Perbandingan Nilai Bersih Aset Investasi terhadap<br /> Nilai Bersih Kekayaan<br />- Rasio Perbandingan Hutang Terhadap Asset<br />- Rasio Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang<br />- Rasio Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang Non Hipotek<br />- Rasio Solvabilitas<br /><br />Rasio-rasio ini dapat mendeteksi penyakit-penyakit finansial<br />seperti:<br />- Resiko kekurangan uang kas<br />- Terlalu banyak hutang<br />- Terlalu boros atau terlalu pelit<br />- Gejala kebangkrutan<br /><br />Dalam kesempatan ini saya tidak sempat membahas kedelapan rasio yang ada, namun sebagai contoh mari kita ambil salah satu rasio yang mudah dan menarik, yaitu rasio tabungan. Rasio tabungan menunjukan seberapa banyak dari pendapatan Anda yang dapat Anda tabung atau investasikan. Cara menghitungnya cukup sederhana, yaitu bagikan jumlah uang yang berhasil Anda tabung dengan total pendapatan Anda.<br /><br />Sebagai contoh, misalkan Mr.X mendapatkan gaji sebesar Rp. 6.000.000,-.<br />Dalam bulan tersebut, Mr.X menabung sebesar Rp. 300.000,-. Maka rasio<br />tabungan Mr.X adalah:<br />= Rp. 300.000,- / Rp. 6.000.000,- * 100%<br />= 5%<br /><br />Angka yang normal untuk rasio tabungan adalah 10%-30%. Rasio Mr.X berada dibawah normal, artinya Mr.X tidak pandai menabung alias terlalu boros. Dengan menyadari bahwa rasio tabungannnya terlalu rendah, diharapkan Mr.X dapat lebih berhati-hati dalam berbelanja di bulan berikutnya sehingga lebih banyak uang yang bisa ditabung.<br /><br />Yang menarik juga dari rasio tabungan adalah, ternyata ada orang-orang yang menabung lebih besar dari 30% total pendapatannya. Dan yang lebih menariknya lagi, ternyata dalam ilmu keuangan, orang-orang seperti ini ternyata tidak sehat secara finansial. Mengapa?<br />Karena terlalu hemat, hingga akhirnya malah menjadi terlalu pelit.<br />Orang-orang seperti ini tidak pernah menikmati uang yang telah<br />secara susah payah dikumpulkan olehnya.<br /><br />Jadi disini yang perlu Anda ingat adalah bahwa dalam mengelola keuangan, Anda harus bisa menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk digunakan di masa depan. Minimal adalah 10%. Namun, disisi lain, Anda juga harus bisa menikmati uang yang telah berhasil Anda dapatkan. Jangan semuanya disimpan buat masa depan. Jadi nilai maksimal yang sebaiknya ditabung adalah 30% dari total pendapatan Anda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Panduan Check-Up Finansial</span><br /><br />Untuk membantu Anda menganalisa kondisi keuangan sekarang, saya telah menyediakan panduan "Check-Up Finansial". Panduan ini dengan lebih detil menjelaskan step-by-step cara membuat laporan<br />kekayaan bersih dan laporan arus kas.<br /><br />Agar mempermudah Anda untuk melaksanakan tahap ini,saya bahkan sudah menyiapkan Worksheet Excel yang siap untuk dipakai.<br />Anda tinggal memasukan angka-angka ke dalam laporan dalam worksheet, dan dalam waktu singkat worksheet akan menampilkan rasio-rasio keuangan Anda. Setiap rasio akan diikuti dengan nilai normalnya, sehingga<br />Anda dapat dengan cepat menangkap apakah keuangan Anda dalam kondisi normal atau<br />dalam kondisi beresiko.<br /><br />Bahkan, apabila Anda masih kurang mengerti atau masih ragu mengenai hasil analisa worksheet ini, saya akan membantu Anda. Setiap pembeli panduan saya mendapatkan bonus GRATIS satu kali konsultasi analisa keuangan. Kirimkan worksheet ini ke email saya. Saya akan menganalisakan keuangan<br />Anda.<br /><br />Bagaimana cara mendapatkan panduan Check-Up Finansial ini? Panduan ini bisa Anda <br />dapatkan secara GRATIS apabila Anda membeli ebook utama kami di:<br />http://www.keuanganpribadi.com?id=bisnisku atau <a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">Klik Disini</a><br /><br />Bukan itu saja, kami bahkan menyediakan 2 buah ebook lainnya<br />yang berjudul "Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi<br />Menggunakan Excel" dan "Panduan Investasi ORI-002" untuk membantu<br />Bapak Firdaus Bangun dalam mengelola keuangan Anda.<br /><br />Negara kita sudah merdeka. Kini saatnya kita memperjuangkan<br />kemerdekaan untuk kehidupan finansial kita. :)<br /><br /><br />Pesan ini disampaikan oleh<br />David CiangPELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-61644633935487598792007-07-29T10:44:00.000-07:002008-05-08T03:48:59.773-07:005 Tahap Perencanaan Keuangan Bagian (1)Siapa sih yang tidak mau hidup sejahtera, terbebas dari<br />masalah keuangan? Hal ini dapat Anda capai melalui<br />perencanaan keuangan.<br /><br />Bagaimana caranya? Ada 5 tahap penting yang perlu Anda<br />lakukan dalam perencanaan keuangan, yaitu:<br /><br />1. Menentukan Tujuan Keuangan.<br />2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang.<br />3. Membuat Rencana Keuangan.<br />4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan.<br />5. Monitor dan Evaluasi Berkala.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Menentukan Tujuan Keuangan.</span><br /><br />Dalam buku "7 Habits of Highly Efective People", Steven R. <br />Covey menyebutkan bahwa salah satu kebiasaan orang yang efektif adalah "Memulai dari Akhir". Kebiasaan ini juga kita terapkan untuk perencaaan keuangan kita. Sejak tahap pertama kali merencanakan keuangan, kita harus menentukan apa sih tujuan<br />terakhir yang kita inginkan dari uang kita.<br /><br />Mengapa harus memulai dari tujuan? Analoginya adalah seperti ini. Bayangkan bila kebetulan Anda memiliki waktu luang di hari Minggu, dan Anda hendak menghabiskannya di luar rumah. Awalnya Anda masih tidak memiliki tujuan yang jelas, yang penting bagi Anda adalah jalan-jalan di luar rumah saja. Jadi Anda keluar dari rumah, mengendarai mobil Anda tanpa arah yang pasti. Nah, di tengah jalan tiba-tiba baru Anda kepikir, oh iya minggu lalu saya ingin ke Mall A untuk membeli sesuatu. Namun karena Anda sudah menghabiskan banyak waktu untuk jalan-jalan tanpa tujuan, apalagi kalau posisi Anda sekarang justrulebih jauh dari Mall A, Anda akan membutuhkan lebih banyak<br />waktu untuk menuju Mall A. <br /><br />Lain ceritanya bila sejak awal Anda masuk ke mobil, Anda sudah memiliki tujuan. "Saya ingin ke Mall A". Pada saat itu juga Anda akan "merencanakan" jalan mana yang paling<br />cepat untuk menuju ke Mall A. Anda akan tiba ke Mall A jauh lebih cepat daripada cerita sebelumnya.<br /><br />Begitu pula ceritanya dengan keuangan kita. Apabila sejak awal kita sudah menentukan apa saja sih tujuan yang ingin kita capai dengan uang yang kita miliki, kita dapat membuat rencana keuangan yang sesuai, mengimplementasikannya sehingga akhirnya tujuan<br />kita bisa tercapai dalam waktu yang lebih cepat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Apa saja sih tujuan keuangan? Berikut adalah tujuan-tujuan keuangan<br />jangka panjang:</span><br />1. Dana untuk membiayai pensiun dengan gaya hidup yang diinginkan.<br />2. Dana untuk membiayai pendidikan anak.<br />3. Perlindungan keluarga dari resiko finansial.<br />4. Warisan untuk anak.<br />5. Penghematan pajak.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Selain itu, juga ada tujuan-tujuan keuangan untuk jangka pendek,<br />seperti:</span><br />1. Membeli asset seperti rumah, mobil, elektronik, dan lain-lain.<br />2. Rencana liburan akhir tahun.<br /><br />Ingat, kita harus SMART dalam menentukan tujuan keuangan kita. <br />Spesifik, Measurable, Achievable, Realistik dan Time-Frame.<br /><br />1. <span style="font-weight:bold;">Spesifik</span> artinya kita harus dapat membayangkan tujuan kita secara detail. Misalkan untuk dana pendidikan anak, kita harus sudah dapat memperkirakan ke universitas mana anak kita akan mengambil gelar sarjana. Untuk dana pensiun kita harus sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan yang kita inginkan pada saat kita tua nanti.<br /><br />2. <span style="font-weight:bold;">Measurable</span> artinya dapat diukur, dalam hal ini alat ukurnya adalah mata uang. Misalkan saja kita ingin membuat rencana untuk liburan akhir tahun, kita harus memperkirakan berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk liburan kita nanti.<br /><br />3. <span style="font-weight:bold;">Achievable</span> berarti dapat kita capai. Agar tidak menjadi pungguk yang merindukan bulan, sebaiknya tujuan keuangan disesuaikan dengan kemampuan keuangan kita.<br /><br />4. <span style="font-weight:bold;">Realitik</span> berarti tujuan kita masuk akal, bukan merupakan khayalan yang tidak dapat diwujudkan dalam dunia nyata.<br /><br />.5 <span style="font-weight:bold;">Time Frame</span> berarti kita harus memiliki jangka waktu yang jelas untuk mencapainya. Misalkan saja untuk dana pendidikan anak, kita harus tahu jelas kapan sang anak akan masuk ke universitas. Untuk rencana pensiun kita harus tahu pada umur berapa kita akan pensiun.<br /><br />Tuliskanlah tujuan-tujuan keuangan yang Anda inginkan pada kertas, dan kemudian baca kembali tulisan Anda. Beri nomor urut pada tujuan-tujuan tersebut berdasarkan hal mana yang paling penting untuk Anda. Misalkan Anda menganggap anak Anda paling berharga untuk Anda, mungkin saja Anda memberikan nomor satu untuk dana pendidikan anak, kemudian nomor dua untuk perlindungan keluarga dari resiko finansial.<br /><br />Mengapa perlu memberi nomor urut pada tujuan finansial? Karena keterbatasan pendapatan, ada kemungkinan kita TIDAK BISA mewujudkan seluruh tujuan finansial kita. Jadi kita hanya bisa memilih tujuan mana yang paling penting untuk kita. Untuk itulah gunanya nomor urut. Nantinya dalam membuat rencana, kita akan memulai dari tujuan<br />yang paling penting. Tujuan dengan nomor urut satu. Setelah rencana untuk tujuan pertama ini bisa tercapai, dan masih ada uang tersisa, baru kita membuat rencana untuk tujuan kedua. Dan begitu seterusnya.PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-36346259845246620712007-07-23T08:28:00.000-07:002008-05-09T02:19:13.576-07:00Memahami Pengukuran ReturnTujuan Semua Investasi adalah mendapatkan <span style="font-style:italic;">return.</span> Investor umumnya menginginkan <span style="font-style:italic;">return</span> positif dan setinggi mungkin. <span style="font-style:italic;">Return</span> investasi yang negatif mengakibatkan total kekayaan seseorang investor berkurang. Sekedar <span style="font-style:italic;">return</span> positif juga belum tentu memuaskan karena tidak selalu meningkatkan kekayaan riil investor.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Return Nominal dan Riil</span><br /><br /><span style="font-style:italic;">Return</span> investasi yang positif tetapi lebih kecil daripada inflasi periodik akan mengakibatkan total kekayaan investor bertambah secara nominal, tetapi berkurang secara riil.<br />Ilustrasinya, seorang investor yang hanya mendapatkan <span style="font-style:italic;">return</span> sebesar 10% dalam satu tahun saat tingkat inflasi tahunan mencapai 12% akan mengalami penurunan kekayaan rill sebesar 2% (10%-12%), walupun jumlah uangnya secara nominal meningkat sebesar 10%, katakan dari Rp.100 juta menjasdi Rp. 110 juta. Maksudnya adalah daya beli dari uang Rp.110 juta adalah 2% lebih rendah daripada daya beli Rp100 juta setahun sebelumnya.<br />Secara umum, <span style="font-style:italic;">return riil</span> adalah <span style="font-style:italic;">return</span> nominal dikurangi tingkat inflasi. Agar daya beli tidak berkurang, <span style="font-style:italic;">return</span> nominal sebuah investasi harus melebihi tingkat inflasi. Menghitung <span style="font-style:italic;">return</span> untuk periode satu tahun tanpa setoran tambahan atau pengambilan uang relatif mudah, karena kita cukup mengurangi investasi akhir dengan investasi awal dan hasilnya dibagi dengan investasi awal.<br />Penghitungan return menjadi tidak sederhana lagi untuk investasi lebih dari satu periode investasi, atau jika risiko diperhitungkan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Return Aritmetik dan Geometrik</span><br />Ada dua ukuran <span style="font-style:italic;">return</span> nominal berdasarkan waktu yaitu aritmetik dan geometrik. Untuk menjelaskan perbedaan diantara keduanya, saya akan mengambil contoh yang paling sederhana yaitu periode investasi hanya dua tahun dan tidak ada penambahan atau pengambilan uang investasi.<br /><br />Kasus 1<br />Misalkan seseorang berinvestasi dalam saham pada awal 2005 sebesar Rp100 juta. Pada akhir 2005, investasinya menjadi p200 juta dan tetap sebesar Rp200 juta pada akhir 2006. Berapa return rata-rata tahunan yang diperolehnya?<br /><br />Pertama, kita menghitung return selama 2005 yaitu 100% (Rp100 juta menjadi Rp200 juta) dan return selama 2006 yaitu 0% (dari Rp200 juta menjadi tetap Rp200 juta). Secara aritmetik, return rata-rata tahunan menjadi 50% yaitu (100% + 0%)/2.<br /><br />Masalahnya, jika return 50% setahun, uang Rp.100 juta mestinya menjadi Rp150 juta dalam satu tahun dan menjadi Rp225 juta setelah dua tahun dan bukan sebesar Rp200 juta seperti kasus kita.<br /><br />Ukuran lain adalah return geometrik yang merupakan akar n (n= jumlah periode) dari nilai akhir dibagi nilai awal dikurangi 1 atau V(nilai investasi akhir/nilai investasi awal) - 1. (note. tanda V adalah akar dari, tanda / adalah bagi )<br />Dalam kasus 1 diatas, return geometrik adalah V(Rp200 juta/Rp100 juta)- 1 = 41,42%<br /><br />Return geometrik akan sama dengan return aritmetrik jika dan hanya jika besar return untuk setiap periode, yaitu 2005 dan 2006 dalam contoh kita, adalah sama. Misalkan, dari Rp100 juta menjadi Rp200 juta dalam satu tahun dan Rp400 juta setahun kemudian. Dalam kasus 2 ini, return tahunan aritmetik dan geometrik adalah sama yaitu 100%.<br />Dalam semua keadaan lainnya, return geometrik dapat dipastikan lebih rendah daripada return aritmetik sehingga return geometrik sering disebut sebagai ukuran return yang lebih konservatif. Semakin besar perbedaan return antar periode, semakin besar perbedaan return geometrik dan return aritmetik.<br /><br />Kasus 1, kasus 2, kasus 3, <br />Investasi awal 2005 = Rp100 juta <br />Nilai investasi akhir 2005 =Rp200 juta <br />Nilai investasi akhir 2006 = Rp200 juta, Rp400 juta, Rp100 juta<br />Return tahun 2005 = 100%.<br />Return tahun 2006 = 0%, 100%, -50%<br />Return tahunan Aritmetik = 50%, 100%, 25 %<br />Return tahunan Geometrik = 41,42%, 100%, 0% <br /><br />Perbedaan return geometrik dan aritmetik paling besar pada kasus 3 karena perbedaan return 2005 dan 2006 paling besar pada kasus 3.<br /><br />Untuk lebih jelasnya, saya akan melanjutkan contoh investasi saham diatas namun sekarang nilai investasi di akhir 2006 menjadi Rp100 juta (kasus 3). Return tahun pertama sama seperti kasus 1 dan kasus 2 namun return tahun ke dua adalah -50% karena investasi turun dari Rp200 juta di awal tahun menjadiRp100 juta di akhir tahun. Untuk return aritmetik, kita mendapatkan angka 25% yaitu [100% + (-50%)]/2. Sedangkan return geometriknya adalah 0% yaitu V(Rp100 juta/Rp 100 juta)- 1.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Mana yang Lebih Baik</span><br /><br />Return rata-rata tahunan sebesar 25% (aritmetik) untuk mengukur kinerja investasi selama 2005 dan 2006 dalam kasus 3 adalah salah besar. Yang benar adalah tidak ada return selama dua tahun itu karena nilai investasi tidak berubah alias tetap yaitu Rp100 juta diawal 2005 dan Rp100 juta di akhir 2006.<br /><br />Jelas sudah kalau return aritmetik tidak tepat untuk ukuran kinerja sebuah investasi. Meskipun demikian, jika ditanyakan berapa perkiraan return setahun kedepan dari incestasi yang kinerjanya seperti diatas, judtru angka 25% yang digunakan.<br />Seperti yang ditulis Bodie, Kane dan Marcus dalam bukunya <span style="font-style:italic;">Invesments</span>, bahwa return aritmetik dapat digunakan untuk prediksi ke depan. Sementara untuk kinerja masa lalu, return geometrik adalah yang lebih tepat.<br /><br />Jika dana yang diinvestasikan berubah-ubah karena ada penambahan atau pengambilan uang, kita mengenal konsep return lain yaitu return berdasarkan uang. Jika risiko investasi diperhitungkan, kita mengenal ukuran return yang disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted return). Kedua return ini akan saya bahas pada kesempatan lain.<br />Tip dari saya, hati-hati membaca angka return dan tanyakan ukuran return apa yang digunakan.<br /><br />Budi Frensidy<br />Bisnis Indonesia, 22 Juli 2007PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-74435968318672347532007-06-17T11:59:00.000-07:002008-05-11T19:38:38.999-07:00Bisnis Jus Buah<span style="font-weight:bold;">Bisnis Jus Buah Sehat dan Menguntungkan</span><br /><br />Banyak orang mengatakan bahwa bisnis makanan dan minuman selalu dibutuhkan. Setiap orang tentu membutuhkan energi, nutrisi, vitamin dan mineral yang pas sesuai kebutuhan aktivitas hidup mereka.<br />kalau kita lebih spesifik pada bisnis jus buah maka kita akan menyadari betapa pentingnya buah-buahan bagi kesehatan sebagai asupan vitamin dan serat bahkan antioksidan. Kegemaran akan buah mulai dari kalangan rakyat jelata sampai orang-orang berduit, terbukti penjaja buah dipinggir jalan tetap mempunyai pelanggan, demikian juga yang kalangan menengah ke atas.<br /><br />Jadi, buah sudah menjadi kebutuhan, hanya bagaimana bentuk penyajiannya yang beragam mulai dari buah segar, buah kalengan, juice buah bahkan sampai asinan atau manisan buah. Khususnya di kalangan menengah ke atas, kesadaran mengonsumsi buah menjadi bagaian ari rencana hidup, mengapa demikian? Banyak para wanita bahkan pria menyadari pentingnya pola kombinasi makan (<span style="font-style:italic;">food cobining</span>), sehingga makan buah atau minum jus secara terencana dan teratur menjadi bagian dalam hidup sehat mereka.<br /><br />Ke depan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi buah akan menjadi baik dengan meningkatnya kesadaran masyarakat karena pendidikan formal dan non formal yang mereka peroleh. Jadi, boleh dikata bisnis buah-buahan dalam bentuk buah segar dan jus mempunyai kesinambungan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Gaya Hidup</span><br /><br />Lebih spesifik kita lihat di kota besar dengan kesibukan aktifitas bisnis para pebisnis dan profesional mempunyai waktu yang terbatas untuk menikmati buah-buahan yang ragamnya banyak dan cara mengonsumsinya berbeda beda. KalauAnda masuk ke Hypermarket sampai minimarket, pasti tidak luput dari display jus buah dengan berbagai merek dan jenis atau rasa. Merek jus buahpun beragam, lokal atau impor, dengan keunggulan masing-masing.<br /><br />Tampaknya di kalangan menengah sampai atas minum jus buah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Hanya perlu dicermati apakah jus tersebut 100% dari buah segar atau konsentrat dengan komposisi tambahan sampai zat pengawet, gula dan pewarna yang memenuhi syarat kesehatan dan keamanan pangan.<br /><br />Hal ini menentukan kemurnian dari jus buah sendiri dan kandungan vitamin dan seratnya. Kemudahan mengkonsumsi dalam bentuk jus buah berbagai kemasan dan ukuran membuat jus buah diminati konsumen dalam kesibukan mereka. Disetiap mal, restoran hotel atau cafe mereka tidak luput menyediakan jus buah. Disini tampak gaya hidup sehat, praktis dan keamanan pangan akan mendorong pertumbuhan pasar.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kunci Sukses</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">* Produk</span><br />Pada dasarnya jus buah dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :<br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Long shelf life juice</span></span> dengan merek seperti Berri, Welch's, Just Juice, Martinellis, Ocean Spray, Sunkist, Dewlands, Chabaa, Buavita, ABC, ountry Choicedan Carrefour (produk impor dan lokal dengan bahan konsentrat), sedangkan merek Happy Day, Ceres & Original sebagai produk impor berbahan buah segar.<br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Fresh Juice.</span></span> Produk-produk juice yang membutuhkan penempatan di refrigerator juga bervariasi cukup banyak dengan merek marco, Jugle juice, Berri dengan beberapa category, Frutang, Classics, Sunshine, Sunripe, Diamond, Nucleo, Pulp Orange dan Love Juice.<br /><br />Di sini tampak bahwa juice buah punya prospek baik, kalau tidak mengapa sekian banyak pemain masuk? Kalau tidak punya prospek bagus mengapa carrefour ikut membuat Home Brand juice buah? Memang menjadi tantangan bagi pemain l<span style="font-style:italic;">ong shelf life juice</span> dan <span style="font-style:italic;">fresh juice</span> untuk membangun keunggulan produk dan layanan karena masing-masing pasti sudah mengklaim denga posisi tertentu seperti keasliannya, tanpa pengawet, tanpa pewarna, murah. Jadi, Anda perlu memikirkan kategori baru dalam juice buah untuk menciptakan diferensiasi pasar.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">* Harga</span><br /><br />Harga untuk long shelf life juice dan fresh juice bervariasi untuk yang satu liter mulai di bawah Rp. 10.000 sampai Rp. 18.000 tentunya dengan kekhasan produk masing-masing. Kalau yang diperas langsung di depan Anda akan lebih mahal lagi bisa menjadi Rp. 30.000; an.<br />Untuk konsumen yang lebih cekak fulusnya maka dibuat kemasan yang lebih kecil dengan harga lebih terjangkau. Penentuan harga menjadi salah satu faktor strategi dalam pemasaran dan penjualan dalam men ciptakan citra dan profit.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">* Promosi</span><br /><br />Dibutuhkan promosi secara konsisten untuk mempertahankan merek dan loyalitas konsumen. Dalam produk minuman tentu saja tetap mengalokasikan anggaran untuk promosi bail ATL atau BTL terlebih-lebih bila sering meluncurkan produk baru.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">* Publikasi</span><br /><br />Salah satu yang penting dalam membangun merek adalah publikasi (ingat ada buku berjudul <span style="font-style:italic;">The fall of advertising and the raise of PR</span>). Perlu Anda renungkan sesaat, berapa persen dari seluruh keputusan yang Anda ambil merupakan hasil rekomendasi dari orang yang Anda percaya? Itulah kekuatan dari gethok tular atau word of mouth yang merepakan salah satu bentuk publikasi yang terkuat.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">* Distribusi</span><br /><br />Produsen tentu ingin produknya mencakup seluruh outlet yang ada di Indonesia, sehingga distribusi mereka merata dan mudah diperoleh konsumen. Lihat bagaimana kasus teh botol sosro dan Aqua meratakan produk dari modern outlet sampai menjaja dipinggir jalan. Langkah strategis meratakan pasar menjadi bagian dari pilihan dan prioritas produsen sesuai dengan kemampuan produksi dan finansial.<br /><br />Kesempatan bagi pebisnis untuk melirik ke bisnis juice buah karena potensi yang menarik. Pilihan dapat diambil salah satunya adalah membeli produsen juice buah yang telah ada dipasar karena pemilik lama pasti sudah melewati fase penetrasi yang melelahkan dan berisiko gagal. Ingat setiap fase dari siklus bisnis pasti ada tantangan dan benefit yang diperoleh termasuk <span style="font-style:italic;">ingetangible assets (goodwill)</span> yang sudah terbentuk selama perjalanan bisnisnya.<br /><br /><br />Fery Hartono<br />Bisnis Indonesia, 17 Juni 2007<br /><br />Untuk awal modal yang dibutuhkan Rp.3 jutaan. Mengapa di kelompokkan dalam modal Rp.3 jutan? Karena untuk bisnis ini bisa dimulai dari depan rumah Anda sendiri atau kios di pasar dengan konsumen di sekitar tempat Anda. Cukup hanya menyediakan tempat, Kursi dan Meja sesuai dengan luas tempat dan alat sederhana untuk membuat jus.<br /><br />Bisa juga target konsumen Anda adalah karyawan di perusahaan besar dengan harga Rp 3000 - Rp. 10.000 pergelasnya. Tentunya Anda harus menyediakan grobak untuk membawa semua produk Anda.<br /><br />Setelah modal Anda sudah banyak, maka Anda bisa memulai bisnis sebagai pemasok buah segar ke hotel, restoran atau pabrik pembuat jus dan tidak tertutup kemungkinan Anda bisa membuat perusahaan dan menciptakan merek dagang Anda sendiri yang bisa bersaing di pasar.<br /><br />Menjadi pengusaha tidak harus bermodal besar, tetapi bisa dimulai dengan modal kecil dari tabungan Anda. Dan ingat Anda harus cerdik dalam mengelola keuangan bisnis Anda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Pelajari juga cara cerdik mengelola keuangan pribadi, yang bisa Anda dapatkan klik</span></span> <a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">DI SINI</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-5925952631390912432007-06-17T10:46:00.000-07:002008-05-07T22:10:19.788-07:00Sudahkah Anda Check up Finansial?Tomi. 35, berniat berinvestasi demi menjamin masa depannya kelak. Namun, ketika ia berkonsultasi pada perencana keuangan untuk memilih instrumen yang tepat untuknya, ternyata pria yang selama ini memiliki gaji yang cukup tinggi, dan kehidupan yang mapan itu, dinyatakan "tidak sehat" secara finansial. Lho? <br /><br />Banyak orang memang tidak sadar dengan kondisi kesehatan keuangannya, sehingga baru menyadarinya ketika sudah terpuruk. Karena itu, bagi anda yang saat ini berencana berinvestasi ataupun mempersiapkan masa depan, sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan keuangan Anda. <br /><br />Fungsi dari pengecekan kondisi keuangan ini, menurut <span style="font-weight:bold;">wealth management consultant<span style="font-style:italic;"></span></span> PT Maesa Consulting Indonesia Maikel Sajangbati, untuk membantu nasabah dalam melihat profil keuangannya.<br /><span style="font-style:italic;">"Financial Check-up"</span> ini ditujukan untuk melihat keadaan finansial, mengukur, membuat <span style="font-style:italic;">mapping</span>, serta menentukan jenis investasi investor atau nasabah," ujar Maikel.<br /><span style="font-style:italic;">Financial check-up</span> ini, menurut dia, idealnya dilakukan setahun sekali untuk kondisi keuangan yang normal, atau enam bulan sekali saat kondisi keuangan tengah naik turun. <br /><br />Hasil dari <span style="font-style:italic;">financial check up</span> ini kemudian akan dijadikan patokan untuk menentukan strategi, portofolio investasi serta produk apa yang cocok untuk investor yang dikenal sebagai <span style="font-style:italic;">Financial pyramid</span>.<br /><br />Sebenarnya, menurut maikel, jasa pelayanan <span style="font-style:italic;">financial check up</span> ini bukan barang baru dalam dunia perbankan. Hanya saja seiring dengan perkembangan teknologi, prosesnya lebih mudah ketika sistem <span style="font-style:italic;">software</span> digunakan.<br /><br />Untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan tersebut, menurut maikel, investor atau nasabah memerlukan panduan dari <span style="font-style:italic;">wealth manager</span> yang mampu memberikan panduan dalam memeriksa kondisi keuangan ataupun memilih portofolio dan produk investasi yang cocok dengan kondisi keuangan Anda.<br /><br />"Layaknya kita <span style="font-style:italic;">medical check-up</span> harus memerlukan bantuan dokter, maka begitu pula dengan <span style="font-style:italic;">financial check-up</span> ini sebaiknya dibantu oleh <span style="font-style:italic;">wealth manager</span> yang sudah tersertifikasi," ujar Maikel<br /><br />Untuk saat ini, menurut maikel, jasa pelayanan <span style="font-style:italic;">financial check-up</span> mayoritas memang ditawarkan oleh industri perbankan, yang masih terbaik karena memiliki kesiapan dalam sisi infrastruktur.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Peta Keuangan</span><br />Proses yang dilalui saat pengecekan kondisi keuangan sama halnya dengan proses tes kesehatan, yakni memeriksa peta kekayaan dengan membandingkan jumlah kewajiban saat ini dengan penghasilan perbulan dibandingkan pengeluaran ruitin.<br />Proses tersebut, ditujukan untuk mendiagnosis seberapa besar kemampuan finansial Anda dalam jangka pendek, menengah ataupun panjang. Berdasarkan diagnosis awal inilah, pakar wealth management dapat memberikan rekomendasi untuk mencapai tujuan financial yang diinginkan.<br /><br />Jasa layanan <span style="font-style:italic;">financial check-up</span> ini salah satu ditawarkan oleh citibank dalam penggunaan sistem perangkat lunak dalam <span style="font-style:italic;">citigold wealth planner</span>, nasabah citigold bisa melakukan pemeriksaan (<span style="font-style:italic;">financial check-up</span>)dan perencanaan (<span style="font-style:italic;">financial planning</span>)atas kondisi keuangannya.<br /><br />"Kesehatan finansial tidak kalah pentingnya dengan kesehatan tubuh. Dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kesehatan finansialnya orang dapat dengan mudah mencapai tujuan hidupnya," ujar Vice President Retail Bangking Group Head Citibank N.A Meliana Sutikno.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Empat Tahap</span><br />Jasa Layanan <span style="font-style:italic;">financial check-up</span> citibank, terdiri dari empat tahapan proses, yakni, <br /><br />1. <span style="font-weight:bold;">Customer Profiling</span> yaitu perencanaan data nasabah seperti usia, jumlah tanggungan, tujuan yang ingin dicapai saat pensiun, berapa penghasilan yang diharapkan setiap bulannya atau keuangan dalam pengeluaran rutin. Dalam proses ini juga dilakukan profil resiko (<span style="font-style:italic;">risk profiling</span>) dimana akan dilihat pengalaman berinvestasi dan tingkat resiko setiap nasabah.<br /><br />2. <span style="font-weight:bold;">Portofolio Allocation</span> yakni pencatatan jumlah kekayaan dan kewajiban saat ini serta berapa penghasilan rutin dan pengeluaran rutin, dengan melihat kekayaan atau pengasilan yang ditanamkan dalam bentuk tabungan, deposito, reksa dana atau investasi lainnya.<br /><br />3. Nasabah akan mendapatkan ringkasan diagnosis mengenai kondisi keuangannya atau kesenjangan kemampuan dan tujuan finansial, sebagai rekomendasi pengalokasian kekayaan secara strategis untuk pemilihan produk (Product selection).<br /><br />4. Akan dilakukan review dan rebalancing yakni melihat dan mengevaluasi setiap pergerakan kekayaan dan kewajiban.<br /><br />Jika kondisi keuangan Anda sudah terdeteksi letak kebocoran ataupun kerusakannya, maka akan lebih mudah dalam memperbaikinya, dan menentukan langkah penetapan masa depan Anda melalui investasi pilihan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, meneurut maikel, Anda juga akan lebih mudah menekan resiko keuangan secara lebih efisien. Jadi, seberapa sehatkah kondisi keuangan Anda saat ini?<br /><br /><br /><br />Hanna Prabandari<br />Mia Chitra Dinisari<br />Bisnis Indonesia, 17 Juni 2007<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">Sekarang sudah ada ebook cek financial lho... juga Anda bisa merencanakan keuangan Anda lebih mudah dan praktis dengan menggunakan exel.. Anda cukup memasukkan angka dan jadi deh... Mau? klik saja</span></span> <a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku">DI SINI</a>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-14425710687955155532007-04-02T08:08:00.000-07:002008-05-11T18:53:17.919-07:00Kiat Bermain Saham bagi PemulaAnda berminat menginvestasikan asset yang Anda miliki saat ini? Jika iya, sebagai enterpreuner sekaligus penulis buku asal singapura, Adam Khoo, saham adalah instrumen investasi yang tepat bagi para pemula karena fluktuasinya yang selalu naik setiap tahun. Apalagi, menurut pria yang telah menjadi miliuner di usia 26 tahun ini, saham termasuk instrumen investasi yang memiliki resiko kecil dalam jangka panjang.<br /><br />Memang, saham memiliki risiko yang tinggi untuk jangka pendek, Namun kondisinya akan lebih aman pada jangka panjang. Karena itu, pilihlah saham dengan jangka waktu minimal 6 bulan hingga 12 tahun. <span style="font-weight:bold;">Menurut Adam, investasi saham bisa menghasilkan return sebesar 12% pertahun dengan resiko 0%</span>. Pergerakan saham selalu ditunjukkan dengan indeks saham yang menggambarkan kondisi saham perusahaan yang ada di pasar. Dan saham gabungan di Indonesia di gambarkan dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ).<br /><br />Beberapa orang menyatakan bahwa return dari investasi saham hanya mampu mancapai level tertinggi 4%, <span style="font-weight:bold;">Namun Adam menyebutkan return 12% mampu dicapai jika investasi di 500 perusahaan besar yang terdapat dalam IHSG.</span><br />Untuk mencapai return sebesar itu, memang tidak mudah dicapai, terutama bagi pemula. Karena itu, sebelum terjun sebaiknya Anda belajar mengenal dulu bagaimana tren pasar saat itu. Selama 5 tahun belakangan, indeks saham di Amerika terus naik turun dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang atau umumnya, pasar saham terus beranjak naik. Pasar saham terus naik secara berkesinambungan karena adanya faktor inflasi dan pertumbuhan penduduk. Ketika populasi penduduk di seluruh dunia cenderung naik, perusahaan akan memiliki lebih banyak nasabah dan meraih keuntungan, sehingga harga saham cenderung terus naik pula.<br /><br />Pasar saham memang sempat anjlok 50% dalam beberapa tahun terakhir, sehingga timbal panic selling dengan harga jual yang sangat minim. Namun berdasarkan data selama 50 tahun dalam indeks saham AS saja, tercatat pasar saham mengalami kenaikan selama 37 tahun, dan hanya mengalami penurunan selama 13 tahun.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Jadi bagaimana seharusnya memulai investasi saham bagi pemula?</span> Adam menyebutkan bahwa untuk menghindari risiko kerugian tersebut, maka investor harus menginvestasikan uangnya pada beberapa saham selama setahun pertama. Dengan cara ini kemungkinan keuntungan bisa mancapai 74% dan kerugian hanya 26%. <br /><br />Selain itu, jika investasi Anda selama 5 tahun kedepan, maka kemungkinan meraih keuntungan lebih besar, yakni 90% dan hanya 10% kemungkinan rugi. Atau jika Anda menginvestasikan seluruh uang Anda pada sejumlah saham selama kurang lebih 10 tahun, maka kemungkinan mengalami risiko kerugian sama dengan 0%.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Strategi Sukses</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Strategi pertama untuk sukses di pasar saham adalah membeli beberapa jenis saham, yang memang memiliki risiko kerugian lebih kecil dari pada membeli hanya satu jenis saham. </span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Lantas kapan sebaiknya Anda membeli saham? Secepatnya</span>. Karena menurut Adam, investasi adalah sesuatu yang jika dimulai lebih cepat, maka lebih besar juga uang bisa dihasilkan. Namun, menurut dia saat yang paling tepat untuk membeli saham adalah pada saat gejolak ekonomi tengah memanas, dan pasar saham tengah overvalue, karena pada dasarnya pasar saham seperti bom yang bisa meledak kapan saja. Jika Anda membeli saham pada saat kondisi memanas, dan pasar saham anjlok sebesar 50%, Anda masih memiliki waktu cukup panjang untuk memulihkan kembali masalah finansial Anda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Lantas kapan saatnya Anda menjual saham tersebut?</span> Adam menyarankan agar tetap menahan saham itu selama mungkin.<span style="font-weight:bold;">”Semakin lama investasi saham, maka semakin minim pula risiko kerugiannya.” Tuturnya.</span><br /><br />Sementara itu, untuk jenis saham apa yang harus dibeli, tergantung dpasar saham mana tempat Anda bermain. <span style="font-weight:bold;">Namun sebelum memutuskan berinvestasi, menurut Adam, seseorang harus belajar terlebih dahulu bagaimana cara</span> <a href="http://www.keuanganpribadi.com/?id=bisnisku"><font size="3" color="blue">mengelola keuangan pribadi, pendapatan, dana, dan bagaimana menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran mereka</font></a><br /><br />Kesemua faktor penentu investasi yang menguntungkan diajarkan Adam dalam pelatihan Wealth Academy-nya. Pelatihan ini berjalan selama empat hari berturut-turut untuk memberikan pengetahuan mengenai investasi yang benar bagi investor pemula yang sama sekali tidak mengenal investasi sebelumnya.<br /><br /><p><font size="5" color="red"><br />Strategi Jitu Main Saham<br /></font></p><br /><p><font size="4" color="blue"><br />* Pasar saham sangat berisiko dalam jangka pendek, Namun akan lebih aman dalam jangka panjang<br /><br />* Semakin lama investasi, semakin besar tingkat keuntungan (investasi selama 1 tahun resiko kerugian 26%, investasi 5 tahun risiko rugi 10%, dan investasi minimum 10 tahun maka Anda tidak akan mengalami risiko kerugian).<br /><br />* Berdasarkan sejarah pasar saham, terbukti bahwa jika kita investasi berupa saham dalam jangka panjang, maka peluang meraih return sebesar 12,08% ada didepan mata.<br /></font></p><br /><br />Mia Chitra Dinisari<br />Bisnis indonesia 1 April 2007PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-81884803280117719812007-02-11T07:56:00.000-08:002008-05-11T19:08:22.786-07:00Memahami Risiko Obligasi KorporasiSetelah kita memahami ORI sebagai alternatif investasi bagi investor kecil dan risiko harga yang terkandung didalamnya, marilah kita menengok obligasi lainnya terutama obligasi korporasi dan risikonya.<br />Berbeda dengan ORI dan SUN yang diterbitkan pemerintah, obligasi korporasi diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan swasta nasional di indonesia. Selain risiko harga, risiko lain yang berhubungan dengan obligasi korporasi adalah risiko liquiditas, risiko maturitas, dan risiko default.<br /><span style="font-weight:bold;"><font size="3" color="blue"><br />RISIKO LIQUIDITAS<br /></font></span><br />Risiko ini melekat pada semua obligasi (pemerintah dan korporasi). Risiko ini timbal dari kemungkinan tidak liquidnya suatu obligasi diperdagangkan atau tidak mudahnya menjual suatu obligasi di pasar sekunder. Pasar sekunder obligasi tidak seramai pasar sekunder saham. Jika di pasar saham saja ada saham yang tidak liquid, apalagi dipasar obligasi.<br /><br />Untuk dua obligasi yang sama karakteristikinya kecuali yang satu liquid dan yang lainnya tidak liquid,investor akan meminta tambahan tingkat bunga untuk obligasi yang tidak liquid atau istilah bakunya Premium risiko liquiditas.<br /><br />Suatu obligasi menjadi liquid dipasar sekunder jika permintaan beli untuk obligasi itu cukup banyak atau memang ada pihak yang berperan sebagai market maker yang salah satu fungsinya adalah sebagai pembeli dan penjual stand-by untuk obligasi.<br /><span style="font-weight:bold;"><font size="3" color="blue"><br />RISIKO MATURITAS <br /></font></span><br />Risiko ini juga ada pada semua obligasi, terutama pada obligasi korporasi dan berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi. Secara umum, semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, semakin besar tingkat ketidakpastian sehingga semakin besar risiko maturitas.<br /><br />Risiko maturitas dari obligasi (pemerintah dan korporasi) negara berkembang seperti Indonesia wajarnya lebih besar daripada risiko maturitas obligasi negara maju seperti Amerika. Karena itu, investor yang rasional akan meminta Premium maturitas untuk obligasi yang sama karakteristiknya, tapi jatuh temponya lebih lama, katakan yang 10 tahun lagi berbanding yang tiga tahun lagi.<br /><br />Siapa yang bisa memastikan korporasi yang ratingnya BBB masih tetap berdiri10 tahun lagi? Negara saja bisa bercerai-berai seperti kasus Uni Soviet, Yugoslavia dan Cekoslovakia apalagi korporasi. Karena adanya risiko maturitas ini, obligasi korporasi berjangka waktu lebih dari lima tahun jarana diterbitkan di Indonesia karena kurang diminati.<br /><span style="font-weight:bold;"><font size="3" color="blue"><br />RISIKO DEFAULT<br /></font></span><br />Risiko default hanya ada pada obligasi korporasi. Berbeda dengan ORI dan SUN yang dijamin pemerintah sebagai pengutang, obligasi korporasi tidak dijamin pemerintah. Investor yang membeli obligasi korporasi harus menyadari bahwa investasinya bisa tidak kembali jika sebelum obligasi jatuh tempo, korporasi itu bangkrut. Risiko korporasi bangkrut sehingga obligasi dan bunganya menjadi gagal dibayar. Inilah yang dimaksud dengan risiko default. <br /><br />Untuk membantu pengambilan keputusan para investor obligasi, Bapepam mensyaratkan setiap perusahaan yang ingin mengeluarkan obligasi atau surat utang yang ditawarkan ke Publik memiliki pringkat dari perusahaan pemeringkat yang mendapat izin dari Bapepam yaitu Pefindo, Kasnic, dan Fitch Indonesia.<br /><br />Rating yang dikeluarkan mencerminkan opini ahli (exoert opinion) perusahaan pemeringkat itu mengenai kemampuan sebuah korporasi membayar utang dan bunganya tepat waktu.<br /><br />Dengan adanya rating, investor obligasi korporasi diharapkan tidak membeli kucing dalam karung. Investor diharapkan tidak salah mengambil keputusan investasi, kalaupun salah, investor harus bersedia menanggung kerugian itu sendiri.<br /><br />Pesan terakhir ini yang lebih penting, bukankah deposito diatas Rp100juta (maksimum yang dijamin LPS) saja ada risiko tidak dibayar jika banknya bangkrut apalagi obligasi yang lebih berisiko?<br /><br />Sebagai kompensasi atas adanya risiko ini, investor tentunya meminta tambahan return di atas obligasi pemerintah dengan karakteristik yang sama atau premium risiko default. Ingat, dalam investasi selalu berlaku kaidah, “Dimana ada risiko, di situ mesti ada return.” Berapa besar biasanya Premium risiko ini? Tergantung rating emiten itu dan kondisi ekonomi makro. Untuk korporasi berating AAA dalam kondisi ekonomi makro yang baik, Premium sebesar 1% mungkin cukup, untuk korporasi rating AA mungkin 1,5% dan 2% untuk yang berating A. Semakin rendah rating, semakin besar risiko default sehingga semakin besar Premium yang harus diberikan.<br /><br />Yang dimaksud dengan Premium adalah sebagai berikut. Misalkan wal 2007 pemerintah menerbitkan obligasi berbunga 11% p.a. dan tiga korporasi di Indonesia berating AAA, AA, dan A juga mengeluarkan obligasi yang sama jatuh tempo, nilai nominal, dan harga jualnya (100).<br /><br />Rasio utang dan prospek korporasi dan industrinya juga sama. Obligasi korporasi rating AAA diharapkan memberikan tingkat bunga 12%, yang rating AA 12,5% dan A 13%.<br /><br />Untuk kondisi makro ekonomi yang kurang baik, investor mungkin tidak cukup puas kalau premiumnya hanya 1%, 1,5%, dan 2% mengingat kemungkinan korporasi bangkrut lebih besar pada saat resesi dari pada saat booming. Investor mungkin saja mengharapkan premiumnya naik menjadi 2%, 2,25%dan 3% misalnya.<br /><br />Investasi dalam obligasi korporasi memang bisa membuat Anda rugi atau bahkan investasi awal Anda hilang. <font size="2" color="blue">Untuk menghindari rugi besar, saran saya adalah jangan pernah beli obligasi korporasi yang rating dibawah BBB (batas layak investasi) atau yang jatuh temponya lebih dari lima tahun atau yang rasio utangnya sangat tinggi.</font><br /><br /><br />Budi Frensidy<br />Bisnis Indonesia 11 Februari 2008PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-45371424875683781692007-01-22T17:58:00.000-08:002008-05-11T19:14:46.198-07:00Berpacu Dengan ObligasiApa boleh buat, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diperkirakan akan cenderung turun dimasa mendatang. Tapi, kepala Anda tidak perlu nyut-nyutan, kalau mengetahui cara berinvestasi yang tepat.<br /><br />Menempatkan uang diseposito jelas return nya makin kecil. Kalau disaham, takut jantung tidak kuat melihat harganya sering bergejolak. <span style="font-weight:bold;">Yang paling stabil adalah di obligasi karena kupon/bunganya tetap.<br /></span><br />Tapi, apapun pilihan investasinya pasti memiliki resiko. Prinsipnya, memilih investasi itu tergantung pada tingkat keberanian investor dalam menanggung resiko. Bila Anda termasuk investor yang masih pemula atau bukan investor yang berani mengambil resiko (<span style="font-style:italic;">risk taker</span>), obligasi adalah pilihan tepat.<br /><br />Berinvestasi di obligasi itu akan mendapatkan kupon dalam jumlah tetap secara berkala sebagaimana deposito di perbankan. Kupon tersebut umumnya dibayarkan setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekalisampai waktu jatuh tempo. Kalau Anda ingin berinvestasi di obligasi, setidaknya ada empat pilihan produk obligasi yang bisa diseleksi. <br /><font size="3" color="blue"><span style="font-weight:bold;">Ke Empat obligasi itu adalah;</span> <br /><span style="font-weight:bold;">1.Obligasi Pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN), <br />2.SUN ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI), <br />3.Obligasi BUMN, <br />4.Obligasi Korporasi dan Obligasi Syariah.<br /></span></font><br /><br />Dari beragam pilihan produk investasi itu, tentu pertimbangan utamanya return atau tingkat pengembalian investasi. Meski obligasi, investor tetap harus memilih obligasi yang memberikan kupon tinggi. Obligasi yang berpeluang mencetak keuntungan paling tinggi itulah yang kini dicari investor.<br />“Kalau ORI, untungnya setelah dikurangi pajak kok hampir sama dengan deposito ya, ” keluh seorang bapak dikantor sebuah perusahaan sekuritas di suatu siang.<br /><br />Lantas obligasi mana yang kuponnya saat ini paling menarik dan resikonya lebih kecil? Menurut Direktur First State Invesment Putut Endro Andanawarih, saat prediksi suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terus turun, obligasi yang jatuh temponya panjang yaitu antar 10 tahun dan 15 tahun yang memberikan keuntungan yang paling tinggi. <br /><br />Dengan jangka waktu jatuh tempo yang lama itu, investor tentu harus memilih obligasi yang memiliki resiko gagal bayar (default) paling kecil. Obligasi dengan tingkat resiko paling kecil itu, kata Putut adalah obligasi pemerintah.<br /><br />Membeli obligasi Pemerintah dinilai berisiko paling kecil atau sering dikatakan risk free dibandingkan obligasi lainnya karena diasumsikan tidak akan bangkrut. Secara teori jika suku bunga turun, harga obligasi dipasar sekunder akan naik, karena investor memiliki kesempatan mendapatkan kupon yang lebih tinggi dari pada suku bunga di perbankan.<br /><br />Bagaimana jika sekarang memilih obligasi korporasi? “ kalau jatuh temponya jangka panjang, resikonya lebih tinggi daripada obligasi Pemerintah,” kata Putut.<br />Beragam pertimbangan itulah yang membuat obligasi Permerintah banyak diburu oleh investor. Di pasar sekunder, menurut Direktur Bursa Efek Surabaya (BES) Guntur Pasaribu, obligasi pemerintah paling ramai ditransaksikan.<br /><br />Alasannya, pilihan investor lebih banyak karena seri obligasi pemerintah lebih banyak. Dari sisi besar kupon, kata Guntur, obligasi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia juga masih lebih besar dibandingkan obligasi sejenis yang diterbitkan pemerintah negara lain.<br /><br />Maka itu, para hedge fund mulai mengumpulkan obligasi pemerintah unuk mengantisipasi suku bunga yang terus turun. Yield obligasi pemerintah saat ini berada di kisaran 9,5% -10,5%.<br /><br />“Investor asing itu tidak melihat besar kupon saat ini yang tidak jauh beda dengan SBI. Mereka lebih melihat kondisi jangka panjang dimana suku bunga terus turun,” paparnya.<br /><br />Kalangan manajer investasi memperkirakan selama 2007, penerbitan obligasi korporat akan mencapai Rp15 Triliun, atau meningkat lebih dari separoh nilai emisi tahun ini. Sektor-sektor seperti perusahaan pembiayaan, infrastruktur dan konsumen mungkin masih akan mendominasi pasar perdana.<br /><br />Untuk penerbitan SUN, pemerintah dalam RAPBN 2007 yang baru saja direvisi menaikkan jumlah penerbitan obligasi baru sebesar Rp5 Trilliun menjadi Rp40,6 Triliun sebagai dampak membengkaknya defisit anggaran dari 0,9% menjadi 1,1% terhadap produk domestik bruto.<br /><br /> Jika pemerintah diasumsikan tidak melakukan pembelian kembali <span style="font-style:italic;">(buy back)</span> dan akan menerbitkan obligasi global USD 2 Miliar atau sama dengan posisi 2006, totol penerbitan kotor obligasi pemerintah akan mencapai Rp48,5 Triliun atau lebih tinggi Rp6 Triliun daripada tahun ini.<br /><br />Artinya, pasokan obligasi pemerintah bakal naik tahun ini. Tapi, jangan keburu senang karena investor asing siap melahapnya maka itu, keputusan investasi segera dibuat agar jangan sampai menyesal kemudian.<br /><font size="5" color="red"><br /><span style="font-weight:bold;"><br />TIPS BERINVESTASI DI OBLIGASI</span></font><br /><font size="3" color="blue"><br /><span style="font-weight:bold;">1. Cermat mengukur potensi resiko yang paling minimal dengan memahami karakter risiko investasi di obligasi<br /><br />2. Cermat mengamati keadaan pasar dengan mengamati indikator ekonomi seperti nilai tukar, indeks harga saham gabungan, suku bunga, laju inflasi dan harga BBM<br /><br />3. Membeli ORI bisa menjadi instrument investasi untuk Anda yang ingin berinvestasi di obligasi, tapi dananya hanya puluhan juta rupiah<br /><br />4. Kalau obligasi itu diterbitkan oleh korporat, perhatikan peringkat dari obligasi tersebut untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan membayar surat utang<br /></span></font><br /><br />Suli H. Murwani<br />Bisnis Indonesia 21 Januari 2007PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-89269395012219666752007-01-22T08:30:00.000-08:002008-05-11T18:45:24.495-07:00Mari Berburu Saham HalalMencari Instrumen investasi yang halal, berkah dan menguntungkan menjadi trend sebagian masyarakat saat ini. Salah satu alternative investasi yang halal adalah saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII). Berinvestasi di saham yang masuk dalam JII tak hanya halal, tapi secara histories juga telah terbukti memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan indeks LQ45 dan indeks harga saham gabungan (IHSG).<br /><br />Data dari Bloomberg mengungkapkan kinerja saham JII pada 2002 sebesar 7,59% dan naik menjadi 90,11% pada 2003, sebesar 162,16% pada 2004 dan 219,25% pada 2005.<br />Selain menguntungkan, JII yang diluncurkan oleh Bursa Efek Jakarta bekerja sama dengan Dana Reksa Fund Management Sejas juli 2000 ini memang memberikan alternatif bagi yang menginginkan investasi saham yang halal. Karena bagi sebagian Amat Islam, investasi saham masih dianggap meragukan dari sisi kehalalannya. Sebagian Amat Islam menganggap jual beli saham di bursa haram karena termasuk spekulasi atau judi. Sebenarnya, esensi pasar modal itu adalah tempat mempertemukan antara pengusaha yang memerlukan modal dan investor pemilik dana untuk membiayai bisnis preusan yang sahamnya dibeli oleh investor tersebut.<br /><br />Dengan adanya pembiayaan tersebut, sektor riil bisa bangkit, sehingga meningkatkan produktivitas dan lapangan kerja. Kerjasama tersebut dalam Islam dikenal dengan nama bagi hasil (<span style="font-style:italic;">mudharobah atau musyarakah</span>). Masyarakat dalam system kapitalis mengenal istilah itu dengan nama perusahaan patugan (<span style="font-style:italic;">join venture</span>). Islam menghalalkan kerja sama yang saling menguntungkan atau tidak ada unsur tipu-menipu, sebagaimana tercantum dalam al-Quran surat al-Maidah:3 “dan tolong menolonglah kamu atas kebaikan dan taqwa.” Ada yang berpendapat kalau membeli saham untuk tujuan jangka panjang, yaitu investasi, menjadi halal karena sahamnya tidak di spekulasikan di pasar skunder. Artinya, kita boleh saja menjual saham kalau memang ada kebutuhan untuk mendapatkan dana, tapi bukan untuk tujuan mendapat keuntungan dari selisih harga saham (<span style="font-style:italic;">capital gain</span>). <br /><br />Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh HR Bukhari, Nabi Muhammad juga berkata bahwa sesungguhnya Allah mencintai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.<br />Artinya, Isalam lebih menghargai orang yang bekerja daripada mereka yang duduk ongkang-ongkang mengharapkan capital gain. Terlepas dari perdebatan soal mekanisme pemanfaatan saham itu, tidak semua saham di BEJ memang masuk kategori halal. Karena itu, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) telah memberikan fatwa kehalalan untuk 30 saham yang masuk JII. Saham yang bisa masuk JII itu adalah perusahaan yang bidang usaha dan manajemennya sesuai syariat Islam, yaitu tidak mengandung unsur riba, gharar (penipuan) dan bisnisnya halal. Kalau Anda membeli saham perusahaan yang bergerak di bisnis minuman keras atau perbankan konvensional, saham jenis itu dikategorikan haram Karena tidak sesuai dengan syariah Islam yang melarang khamar atau minuman keras, hal yang merusak kesehatan dan praktik riba. <br /><br />Syarat lain untuk saham yang halal adalah adanya kesamaan hak diantara seluruh pemilik saham. Dalam perusahaan yang sahamnya halal, tidak ada saham preferen, karena saham jenis itu dinilai tidak adil. Pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara sebagaimana pemilik saham biasa, tetapi mereka memiliki hak dividen. Prinsipnya, niat berinvestasi menjadi landasan utama bagi seorang yang menginginkan instruyen investasi yang halal. Memilih saham JII merupakan upaya mencari keberkahan dan kehalalan investasi.<br /><br />Berinvestasi di JII, secara perhitungan ekonomi juga menguntungkan. Menurut pengamat pasar modal syariah Muhammad gunawan Yasni, JII memang prospektif karena saham yang masuk JII adalah saham unggulan. Selain itu, pergerakan saham di JII itu relatif stabil karena investor yang membeli saham syariah umumnya memiliki horizon investasi jangka panjang. Sayangnya, kata analis saham Edwin Sinaga, saham yang hanya 30 jenis itu dinilai kurang memberi pilihan bagi investor. Maka itu, BEJ kedepan berencana untuk membuat indeks syariah baru dengan portofolia saham lebih besar daripada JII. Imbasnya, pilihan investasi saham syariah makin variatif untuk Anda yang tertarik berinvestasi yang halalan toyyiban sekaligus beribadah.<br /><br /><p><font size="5" color="red"><br />30 Saham Jakarta Islamic Indeks<br />Januari – Juni 2007<br /></font></p><br /><p><font size="3" color="blue"><br />* Adhi Karya<br />* Astra Internaional<br />* Aneka Tambang<br />* Astra Agro Lestari<br />* Berlia Laju Tanker<br />* Bakrie Brothers<br />* Bakrie Telecom<br />* Bumi Resourses<br />* Citra Marga Nushapala Persada<br />* Ciputra Development<br />* Ciputra Surya<br />* Gajah Tunggal<br />* Telekomunikasi Indonesia<br />* United Tractors<br />* Bakrie Sumatera Plantation<br />* Tambang Batubara Bukit Asam<br />* Indofood Sukses Makmur<br />* International Níckel Company<br />* Indah Kiat Pulp and Paper <br />* Indocement Tunggal Prakarsa<br />* Indosat<br />* Kalbe Farma<br />* Lippo Karawaci<br />* London Sumatera Plantation <br />* Medco Energy International<br />* Perusahaan Gas Negara<br />* Holchim Indonesia<br />* Sumalindo Lestari Jaya<br />* Total Bangun Persada<br />* Unilever Indonesia<br /><br /></font></p><br /><br />Suli H Murwani<br />Bisnis Indonesia, 21 jnuari 2007PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2295926191276541508.post-25892403493318168362007-01-01T02:47:00.000-08:002008-05-11T19:36:53.567-07:00Toko Kelontong<span style="font-weight: bold;">KEUNGGULAN</span><br /><br />1. Terjangkau Seluruh Kalangan Masyarakat artinya Potensi Pembeli Besar<br />2. Bisa di buka di Pemukiman, di Pasar dan Kios di Pinggir Jalan<br />3. Tidak Membutuhkan Ruangan yang Luas<br />4. Modal relatif kecil berkisar 3 jutaan tergantung prabot dan barang yang dijual<br />5. Keuntungan perproduk kecil tapi Perputaran Produk yang tinggi sehingga keuntungan lebih<br /> besar<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">PERSIAPAN<br /><br /></span>Hal hal yang Anda lakukan untuk memulai usaha ini adalah;<br />1. Tempat, sediakan tempat berkisar (2 m x 3 m), bisa juga dimanfaatkan depan rumah,<br /> menyewa kios atau tempat yang lebih strategis<br />2. Produk, Pilihlah jenis produk yang sesuai dengan tempat anda buka toko misalnya, kalau toko<br /> anda didaerah pemukiman penduduk dan di daerah sekolah atau universitas maka anda bisa<br /> menyetok lebih banyak jenis produk alat alat rumah tangga, kebutuhan sehari hari dan alat<br /> tulis sekolah<br />3. Pesan rak/meja sebagai tempat untuk memajang produk yang dijual. Atau bisa dibuat sendiri<br /> dengan bahan kayu jadi bisa lebih menghemat biaya<br />4. Menjalin kerjasama dengan distributor untuk mendapatkan harga yang lebih murah sehingga<br /> banyak jenis produk yang bisa anda jual<br />5. Kelompokkan dan pajang produk anda berdasarkan kebutuhan masyarakat sekitar agar calon<br /> penjual bisa memilih produk yang mau dibeli dengan mudah<br />6. Siapkan alat alat untuk mempermudah kerja anda seperti; kalkulator, timbangan dan alat<br /> takar yang lain<br /><br /><span style="font-weight: bold;">STRATEGI Dan PENGADAAN PRODUK<br /><br /></span>1. Lakukan survei produk untuk mendapatkan harga produk yang lebih murah. Lebih baik<br /> disurvei ke toko distributor atau ke grosir.<br />2. Untuk kesuksesan lakukan survei HARGA ke toko pesaing sekitar untuk menentukan harga<br /> jual produk dan usahan selalu harga jual produk anda lebih murah daripada toko pesaing<br />3. Stock Produk yang perputarannya cepat<br /><br /><span style="font-weight: bold;"></span>PELUANG BISNIS ANDAhttp://www.blogger.com/profile/00256065152291889096noreply@blogger.com0