TEMUKAN TEKNIK RAHASIA YANG

DISEMBUNYIKAN OLEH PARA

AHLI PIKIRAN UNTUK MENDAPATKAN APA

SAJA YANG ANDA

INGINKAN DENGAN MENGGUNAKAN

KEKUATAN PIKIRAN AKHIRNYA TERUNGKAP

Rahasia Paling Dahsyat dan eXtreme !!!!


Klik --->> RahasiaKekuatanPikiran


============================================


Rahasia Tersembunyi Metode Mencari Uang
di Internet Akhirnya Diungkap...


Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya!

Saya akan tunjukkan bagaimana mengubah kondisi finansial anda dengan 3 langkah sederhana, yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya!








============================================



Orang Kaya Tahu Bagaimana Caranya:

* Mendapatkan Hasil Maksimal dari Uang Mereka

* Memilih Jalur Investasi yang Paling Menguntungkan

* Mendanai Pendidikan Anak Ke Universitas Favorit

* Mengamankan Harta Benda Dari Resiko

* Melepaskan Diri Dari Hutang

* Pensiun Tanpa Hidup Susah

* Meninggalkan Warisan Milyaran Rupiah Untuk Keturunan


Klik --->> Rahasia Super Kaya








============================================

GRATIS Software Penarik Uang ATM Tanpa Mengurangi

Saldo Rekening Anda Seharga Rp.350.000,- Dibawah ini !


Klik --->> Rahasia Millioner

--
Firdaus Bangun

http://www.RahasiaBiLLioner.com
http://www.RahasiaMiLLioner.com
http://www.RahasiaSuperKaya.co.cc


internet marketing

Monday, January 22, 2007

Berpacu Dengan Obligasi

Apa boleh buat, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diperkirakan akan cenderung turun dimasa mendatang. Tapi, kepala Anda tidak perlu nyut-nyutan, kalau mengetahui cara berinvestasi yang tepat.

Menempatkan uang diseposito jelas return nya makin kecil. Kalau disaham, takut jantung tidak kuat melihat harganya sering bergejolak. Yang paling stabil adalah di obligasi karena kupon/bunganya tetap.

Tapi, apapun pilihan investasinya pasti memiliki resiko. Prinsipnya, memilih investasi itu tergantung pada tingkat keberanian investor dalam menanggung resiko. Bila Anda termasuk investor yang masih pemula atau bukan investor yang berani mengambil resiko (risk taker), obligasi adalah pilihan tepat.

Berinvestasi di obligasi itu akan mendapatkan kupon dalam jumlah tetap secara berkala sebagaimana deposito di perbankan. Kupon tersebut umumnya dibayarkan setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekalisampai waktu jatuh tempo. Kalau Anda ingin berinvestasi di obligasi, setidaknya ada empat pilihan produk obligasi yang bisa diseleksi.
Ke Empat obligasi itu adalah;
1.Obligasi Pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN),
2.SUN ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI),
3.Obligasi BUMN,
4.Obligasi Korporasi dan Obligasi Syariah.


Dari beragam pilihan produk investasi itu, tentu pertimbangan utamanya return atau tingkat pengembalian investasi. Meski obligasi, investor tetap harus memilih obligasi yang memberikan kupon tinggi. Obligasi yang berpeluang mencetak keuntungan paling tinggi itulah yang kini dicari investor.
“Kalau ORI, untungnya setelah dikurangi pajak kok hampir sama dengan deposito ya, ” keluh seorang bapak dikantor sebuah perusahaan sekuritas di suatu siang.

Lantas obligasi mana yang kuponnya saat ini paling menarik dan resikonya lebih kecil? Menurut Direktur First State Invesment Putut Endro Andanawarih, saat prediksi suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terus turun, obligasi yang jatuh temponya panjang yaitu antar 10 tahun dan 15 tahun yang memberikan keuntungan yang paling tinggi.

Dengan jangka waktu jatuh tempo yang lama itu, investor tentu harus memilih obligasi yang memiliki resiko gagal bayar (default) paling kecil. Obligasi dengan tingkat resiko paling kecil itu, kata Putut adalah obligasi pemerintah.

Membeli obligasi Pemerintah dinilai berisiko paling kecil atau sering dikatakan risk free dibandingkan obligasi lainnya karena diasumsikan tidak akan bangkrut. Secara teori jika suku bunga turun, harga obligasi dipasar sekunder akan naik, karena investor memiliki kesempatan mendapatkan kupon yang lebih tinggi dari pada suku bunga di perbankan.

Bagaimana jika sekarang memilih obligasi korporasi? “ kalau jatuh temponya jangka panjang, resikonya lebih tinggi daripada obligasi Pemerintah,” kata Putut.
Beragam pertimbangan itulah yang membuat obligasi Permerintah banyak diburu oleh investor. Di pasar sekunder, menurut Direktur Bursa Efek Surabaya (BES) Guntur Pasaribu, obligasi pemerintah paling ramai ditransaksikan.

Alasannya, pilihan investor lebih banyak karena seri obligasi pemerintah lebih banyak. Dari sisi besar kupon, kata Guntur, obligasi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia juga masih lebih besar dibandingkan obligasi sejenis yang diterbitkan pemerintah negara lain.

Maka itu, para hedge fund mulai mengumpulkan obligasi pemerintah unuk mengantisipasi suku bunga yang terus turun. Yield obligasi pemerintah saat ini berada di kisaran 9,5% -10,5%.

“Investor asing itu tidak melihat besar kupon saat ini yang tidak jauh beda dengan SBI. Mereka lebih melihat kondisi jangka panjang dimana suku bunga terus turun,” paparnya.

Kalangan manajer investasi memperkirakan selama 2007, penerbitan obligasi korporat akan mencapai Rp15 Triliun, atau meningkat lebih dari separoh nilai emisi tahun ini. Sektor-sektor seperti perusahaan pembiayaan, infrastruktur dan konsumen mungkin masih akan mendominasi pasar perdana.

Untuk penerbitan SUN, pemerintah dalam RAPBN 2007 yang baru saja direvisi menaikkan jumlah penerbitan obligasi baru sebesar Rp5 Trilliun menjadi Rp40,6 Triliun sebagai dampak membengkaknya defisit anggaran dari 0,9% menjadi 1,1% terhadap produk domestik bruto.

Jika pemerintah diasumsikan tidak melakukan pembelian kembali (buy back) dan akan menerbitkan obligasi global USD 2 Miliar atau sama dengan posisi 2006, totol penerbitan kotor obligasi pemerintah akan mencapai Rp48,5 Triliun atau lebih tinggi Rp6 Triliun daripada tahun ini.

Artinya, pasokan obligasi pemerintah bakal naik tahun ini. Tapi, jangan keburu senang karena investor asing siap melahapnya maka itu, keputusan investasi segera dibuat agar jangan sampai menyesal kemudian.


TIPS BERINVESTASI DI OBLIGASI


1. Cermat mengukur potensi resiko yang paling minimal dengan memahami karakter risiko investasi di obligasi

2. Cermat mengamati keadaan pasar dengan mengamati indikator ekonomi seperti nilai tukar, indeks harga saham gabungan, suku bunga, laju inflasi dan harga BBM

3. Membeli ORI bisa menjadi instrument investasi untuk Anda yang ingin berinvestasi di obligasi, tapi dananya hanya puluhan juta rupiah

4. Kalau obligasi itu diterbitkan oleh korporat, perhatikan peringkat dari obligasi tersebut untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan membayar surat utang


Suli H. Murwani
Bisnis Indonesia 21 Januari 2007

0 comments:

BISNIS Hot

Nilai Tukar Rupiah

Harga Valas

BISNIS Info

Be Billionaires

Adsense Indonesia


Masukkan Code ini K1-9FAAF4-6
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Bisnis ; Harga Emas